Pemerintah Godok Skema KUR Bagi Alumni Program Kartu Prakerja

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto/Dok
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto/Dok

Pemerintah tengah menyiapkan skema Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi kepada wirausaha alumni Kartu Prakerja. Insentif ini sebagai dukungan berkelanjutan yang diharapkan mampu mendorong mereka mengembangkan kegiatan usaha.


Berbicara dalam pembukaan kegiatan Sosialisasi Penguatan Wirausaha Alumni Program Kartu Prakerja Melalui Pembiayaan KUR Platform Perbankan Mitra Program Kartu Prakerja, Kamis (8/4), Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan, fasilitas pembiayaan KUR Super Mikro bagi wirausaha alumni peserta Program Kartu Prakerja yang terkena PHK adalah bentuk dukungan berlanjut pemerintah,

Airlangga menegaskan, kewirausahaan berperan penting dalam menciptakan lapangan pekerjaan. Di situasi pandemi Covid-19, pemerintah terus berusaha meningkatkan kualitas wirausaha Indonesia yang berdaya saing melalui program Kartu Prakerja.

“Dalam upaya akselerasi pengembangan ekosistem kewirausahaan, Pemerintah mencanangkan target rasio kewirausahaan nasional dapat mencapai 3,9% dan pertumbuhan wirausaha baru 4% pada tahun 2024,” jelas Airlangga.

Lebih jauh ia menerangkan, berdasarkan data statistik manajemen Kartu Prakerja, sekitar 35% penerima Kartu Prakerja yang awalnya sedang tidak bekerja kini menjadi bekerja. Dari angka itu, sekitar 17% di antaranya, memilih menjadi wirausaha.

Airlangga mengatakan, insentif KUR yang berikan pemerintah diharapkan mampu mendorong mereka mengembangkan kegiatan usahanya dan nantinya akan membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat.

“Kami harap ini bermanfaat untuk membantu pengembangan kegiatan usaha melalui dukungan program KUR. Selanjutnya, mendorong para alumni Kartu Prakerja untuk menjadi wirausaha yang sekaligus menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat,” ujar Airlangga.

Sekedar informasi, program Kartu Prakerja telah memasuki gelombang ke 16. Pada tahun 2020 (batch 1-11), 5,5 juta orang mengikuti program ini, dengan sekitar 5,3 juta di antaranya telah mendapatkan insentif dari total dana yang disalurkan Rp 13,36 triliun.

Sedangkan untuk periode tahun 2021 (batch 12-16) jumlah penerima mencapai 2,7 juta orang dimana 2,6 juta orang di antaranya telah membeli pelatihan. Total dana insentif yang telah disalurkan sebesar Rp 1,68 triliun kepada 2,02 juta orang penerima.


ikuti update rmoljatim di google news