Abdul Muti Layak Dipertimbangkan Jadi Mendikbud-Ristek

Sekjen Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Prof. Abdul Muti/Net
Sekjen Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Prof. Abdul Muti/Net

Sekjen Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Prof. Abdul Muti layak dipertimbangkan menjadi salah satu kandidat menteri menggantikan Nadiem Makarim.


Sebelumnya DPR RI telah menyetujui usulan pemerintah untuk penggabungan Kemenristek ke Kemendikbud sehingga Kemendikbud-Ristek. 

“Waktu itu kan diproyeksikan menjadi calon Wakil Menteri Pendidikan tetapi kan batal, konon kabarnya karena Muhammadiyah kurang berkenan, sebab dari NU Yaqut Cholil Qoumas menjadi Menteri Agama,” beber Direktur Eksekutif Indo Barometer M. Qodari dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (13/4).

Menurut Qodari, penggabungan dua institusi itu wajar karena masih satu rumpun demi mengoptimalkan kinerja kementerian di masa mendatang.

“Saya melihatnya wajar saja dan buat saya pribadi melihat baiknya dua kementerian ini digabungkan karena Mendikbud itu mengurusi pendidikan dasar dan menengah kemudian Ristek Dikti itu mengurus pendidikan tinggi," ujar Qodari. 

"Kita tahu pendidikan itu kan sebetulnya tidak terputus tapi merupakan suatu kesatuan di mana pendidikan menengah itu selanjutnya pendidikan tinggi,” imbuhnya.

Qodari menambahkan, postur kementerian menjadi proporsional, di mana secara tradisi Menteri Pendidikan berasal dari latar belakang Muhammadiyah, sedangkan Kementerian Agama menjadi wilayahnya Nahdlatul Ulama (NU). 

“Supaya imbang dan proporsional ada kemungkinan Prof. Abdul Muti ini akan menjadi menjadi Menteri Pendidikan yang baru karena memang secara tradisi yang namanya Menteri Pendidikan itu biasanya punya latar belakang Muhammadiyah, sementara untuk Nahdlatul Ulama jatahnya dari Menteri Agama, jadi klop kayaknya,” terangnya.

Qodari memprediksi Muhammadiyah akan mendukung bila Prof. Abdul Muti diangkat jadi menteri, bukan wakil menteri sebagaimana tawaran pada reshuffle kabinet pada Januari 2021 kemarin. 

“Rasanya PP Muhammadiyah pasti dukung kalau Prof. Abdul Muti jadi Mendikbudristek,” demikian Qodari.