Aksi Kejahatan Di Gresik Renggut Nyawa Warga, Bupati Gus Yani Berharap Polisi Segera Tangkap Pelakunya

Ilustrasi kejahatan jalanan/Net
Ilustrasi kejahatan jalanan/Net

Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani meminta aparat kepolisian bersikap tegas terhadap pelaku tindak kejahatan. Sebab, pada beberapa hari terakhir marak aksi kriminalitas hingga menyebabkan korban jiwa.


"Saya mendapatkan informasi tingkat kejahatan (kriminalitas) di Kabupaten Gresik meninggat, ini yang membuat saya prihatin. Apalagi, korbannya ada yang sampai meninggal dunia," kata Gus Yani sapaan akrab Bupati Gresik dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Jumat (16/4).

Terkait hal itu, Gus Yani mengaku sudah berkomunikasi dengan dengan pihak kepolisian.

"Saya berharap, aparat kepolisian segera melakukan identifikasi terhadap para pelaku kriminalitas ini. Serta, segera menangkap pelaku yang sudah meresahkan masyarakat ini," ujarnya.

"Semoga saja, pihak Polres Gresik bisa melaksanakan tugasnya dengan sebaik mungkin, agar masyarakat tidak dibayangi rasa takut saat menjalankan ibadah di bulan suci Ramadhan ini," harapnya.

Maraknya tindak pidana kriminalitas tersebut, Gus Yani mengimbau agar masyarakat untuk lebih responsif, dengan melaporkan setiap kejadian kepada pihak berwajib. 

“Sehingga, aksi kriminalitas di Gresik bisa ditekan," tandasnya.

Untuk diketahui, aksi kriminalitas dalam sepekan terakhir merisaukan masyarakat Gresik. Mulai, aksi pembobolan rumah, aksi penjambretan yang menyebabkan seorang korban meninggal dunia hingga kasus penipuan melalui media sosial yang mencatut nama Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani.

Seperti peristiwa tragis yang menimpa pasangan suami istri Nurul Asikin dan Sunarti warga Desa Randuagung, Kecamatan Kebomas. Mereka berdua menjadi korban penjambretan didepan Kantor Dinas Komunikasi dan Informasi saat hendak pergi ke pasar pada Jumat (9/4) lalu sekitar pukul 04.00 WIB.

Kedua korban paruh baya itu, mengalami luka berat dan serius setelah tas berisi uang bekal belanjaannya di tarik pelaku penjambretan hingga membuat korban tersungkur dari atas motor yang ditumpanginya.

Karena mengalami luka parah, Sunarti dilarikan ke rumah sakit Semen Gresik. Sementara, Nurul Asikin harus dirujuk ke RS Dr Soetomo Surabaya karena mengalami kritis dan tidak sadarkan diri. Namun, upaya tersebut tidak berhasil menolong korban hingga akhirnya meninggal dunia.

Berselang dua hari kemudian, aksi serupa juga menimpa seorang ibu dan anaknya saat bersepeda di Kawasan Industri Gresik (KIG) pada Minggu (11/4) lalu sekitar pukul 06.00 WIB. Dengan modus yang sama dilakukan pelaku kriminalitas, yakni menarik tas korban hingga terjatuh dan mengalami luka pada bagian kepala.