Pemkot Mojokerto Siapkan Rusunawa Untuk Karantina Pekerja Migran

Rusunawa Cinde Kota Mojokerto/Ist
Rusunawa Cinde Kota Mojokerto/Ist

Pemerintah Kota Mojokerto menyiapkan tempat karantina bagi tenaga Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang akan pulang ke Kota Mojokerto. 


Wakil Wali Kota Mojokerto, Ahmad Rizal Zakaria melalui keterangan tertulisnya yang diterima Kantor Berita RMOLJatim mengatakan tenaga kerja luar negeri yang akan kembali ke Kota Mojokerto telah disediakan tempat karantina yakni di rusunawa sebelum pulang ke rumahnya masing-masing.  

"Tadi kita sudah rapat teknis vidcom dengan pak Kapolda dan pak Pangdam V Brawijaya terkait persiapan penyambutan PMI soal apa yang harus disiapkan dan harus dilakukan," terangnya, Kamis (29/4).

Wawali menyebut, sesuai petunjuk rapat, pekerja migran yang masuk ke Indonesia akan dilakukan karantina selama lima hari. Yakni dua hari ditempatkan di Asrama Haji Surabaya dan selebihnya, selama tiga hari di karantina di Kota atau Kabupaten masing-masing.

"Jadi setelah tiba, mereka terlebih dulu di karantina di Asrama Haji lalu kita jemput dan kita karantina lagi di Rusunawa Cinde, Kecamatan Prajurit Kulon," ujarnya. 

Rizal menyebut, di rusunawa nantinya akan dilakukan tes swab. Jika hasilnya positif maka akan dilakukan prosedur isolasi, namun jika negatif maka mereka akan diperbolehkan untuk ke rumahnya masing-masing.

"Kalau se Indonesia jumlahnya ada 14 ribuan PMI yang balik ke Indonesia. Untuk Kota Mojokerto jumlahnya tak banyak, mungkin satu atau dua orang saja," jelasnya.

Terpisah, Kapolresta Mojokerto, AKBP Deddy Supriadi mengatakan, pihaknya telah melakukan sidak ke stasiun untuk melihat alat geNose. Pasalnya, saat larangan mudik nanti, alat tersebut bakal dimanfaatkan untuk melakukan tracing terhadap pemudik yang lolos dari penyekatan.

"Tanggal 6 hingga 17 Mei nanti seluruh moda transportasi akan diliburkan, tak terkecuali kereta api. Untuk itu, kita manfaatkan alat GeNose stasiun ini untuk melakukan tracing ke rumah-rumah pemudik yang berhasil lolos dari penyekatan. Kita datangi mereka dan kita lakukan tes GeNose," tegasnya. 

Dirinya meminta peran aktif Ketua RT dan Ketua RW untuk ikut mengawasi keluar masuk warganya. Ini untuk mencegah penyebaran wabah corona.

"Jangan segan laporkan ke kita jika ada pemudik yang datang. Ini untuk keselamatan kita bersama," imbaunya.