Satuan Tugas (Satgas) Pangan Polda Jatim membongkar penimbunan ribuan ton gula di gudang PT Kebun Teh Mas (KTM) di Lamongan.
- Daniel Rohi Satgas Pangan Memperkuat Pengawasan Distribusi Sembako
- Jaga Kestabilan Harga, Bupati Kediri Terjunkan Satgas Pangan
- Ekspor Ilegal 81 Ribu Liter Migor Digagalkan, Hasil Sinergi Kemendag dengan Satgas Pangan dan Bea Cukai
Saat menggerebek gudang tersebut, Satgas menemukan sebanyak 15 ribu ton gula rafinasi dan 22 ribu gula kristal putih.
"Selama ini PT KTM mengeluh tak mendapat izin impor bahan baku untuk produksi gula rafinasi," ujar Tim Satgas Pangan Jatim AKBP Suryono,, dikutip Kantor Berita RMOLJatim di Surabaya, Kamis (29/4).
Dia menginstruksikan PT KTM segera menjual dan mendistribusikan gula agar tidak terjadi kelangkaan supaya pasokan gula di pasaran dan kebutuhan UMKM tetap tercukupi.
"Sidak ini bertujuan mencegah terjadinya gejolak harga secara tidak normal atau kurangnya pasokan pangan yang memicu kenaikan harga," katanya
Pria yang juga menjabat Kasubdit Indagsi Polda Jatim menyatakan bahwa kelangkaan gula rafinasi tidak benar. Sehingga impor tak perlu dilakukan karena stok gula masih aman.
"Stok gula untuk Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri dipastikan aman," tegas dia.
Sebagaimana diketahui, keluhan mengenai krisis gula rafinasi marak di Jatim diikuti desakan agar PT KTM diberikan ijin impor raw sugar. Desakan itu disampaikan Kordinator Forum Asosiasi Pengguna Gula Kristal rafinasi (FAPGKR) Dwiatmoko Setiono. FAPGKR juga melayangkan surat kepada Menteri Perindustrian pada 15 Maret 2021.
Dalam suratnya tertulis PT KTM mengalami kesulitan bahan baku, dan banyaknya IKM yang terdampak karena selama ini bergantung pada pasokan gula rafinasi dari PT KTM. Klaim kelangkaan itu ditepis Dirjen Industri Agro Kementerian Perindustrian Abdul Rochim.
- Seorang Ayah Tempeleng dan Banting Bayi Usia 6 Hari Karena Mencurigai Bukan Anaknya
- Dua Bos Perusahaan Ekspedisi Bikin Kontrak Fiktif, Tipu Korban Hingga Rp 11 Miliar
- Polda Jatim Berhasil Tekan Angka Kecelakaan dan Gangguan Kamtibmas Selama Operasi Ketupat Semeru 2024