Menteri Sosial Tri Rismaharini diminta untuk tidak sekadar melapor ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) perihal 21 data ganda, tapi harus menindaklanjutinya secara serius.
- Risma Tolak Bansos Depan Jokowi, Pengamat Politik Sebut Aktivitas Presiden Tidak Sesuai Kaidahnya
- Soal SLB Diurus Kemensos, Risma Sudah Temui Menag, Belum ke Mendikbudristek
- Risma: Masalah yang Sama, Solusinya Bisa Jadi Berbeda
Politisi PKS Muhammad Nasir Djamil menyampaikan bahwa apa yang dilakukan Risma seperti seorang pemain bola yang menendang bola ke gawangnya sendiri.
“Itu kalau dalam bahasa kami di Aceh, itu tendang gol di gawang sendiri, ini gol bunuh diri,” kata Nasir, seperti diberitakan Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (2/5).
Untuk menghindari opini liar publik bahwa Risma sedang melakukan pencitraan atas laporan ini, Nasir mengusulkan agar mantan walikota Surabaya itu menindaklanjuti laporan tersebut ke aparat penegak hukum. Bukan sebatas laporan semata ke KPK.
“Ya makanya harapan kita, harus ikut institusi aparat penegak hukum. Ini kan bukan hanya soal data ganda saja tapi ada penerimaan manfaat, siapa yang diuntungkan dengan data ganda itu secara material,” katanya.
“Jangan sekadar melaporkan ada 21 juta data ganda, ya harus ditiindaklanjuti juga, sehingga tidak terkesan ini sebagai pencitraan,” demikian Nasir Djamil.
- Gus Muhdlor Melawan KPK, Resmi Ajukan Praperadilan
- Permohonan Sengketa Pilpres Anies-Muhaimin Ditolak MK
- KPK Periksa Kebenaran Gus Muhdlor Sakit Tak Hadir Pemeriksaan