Adanya program vaksinasi, tidak menjamin masyarakat bisa terbebas dari gelombang serangan pandemi Covid-19.
- Pangdam V/Brawijaya Minta Prajurit TNI yang Mudik dan Cuti Hindari Melanggar Hukum
- Pangdam V/Brawijaya Hidupkan Kembali Tinju Nasional Merebutkan Sabuk Emas
- Pangdam V/Brawijaya Beri Kewenangan Tim Pawas Lakukan Asistensi
Pangdam V/Brawijaya, Mayjen TNI Suharyanto menyebutkan, saat ini mulai timbul berbagai klaster baru yang diakibatkan adanya kerumunan. Seperti halnya yang terjadi di India yang saat ini diterjang tsunami Covid-19.
“Vaksin itu bukan segalanya. Di India, vaksinasinya lebih baik. Ternyata sekarang tsunami Covid-19. Kita Indonesia, tidak mau seperti itu,” ungkap Pangdam dalam pengarahan yang berlangsung di Makodam bersama Forkopimda Jawa Timur, Selasa (4/5).
Suharyanto menekankan, perlu adanya sinergitas dan sikap tegas dari semua pihak yang berkaitan dengan adanya pencegahan timbulnya klaster baru pandemi di Indonesia, khususnya di Jawa Timur.
“Para Dandim khususnya bisa bertindak tegas, humanis dan tidak ragu-ragu membatasi, bahkan membubarkan kerumunan masyarakat,” tegasnya.
“Karena ini menyangkut keselamatan rakyat lainnya,” imbuh Suharyanto.
Ia mengungkapkan jika saat ini mulai timbul beberapa klaster baru, termasuk salah satunya klaster shalat tarawih.
“Klaster shalat tarawih sudah ada. Kalau mau shalat bersama-sama, ya harus berpedoman pada protokol kesehatan,” pungkasnya.
- Pangdam V/Brawijaya Minta Prajurit TNI yang Mudik dan Cuti Hindari Melanggar Hukum
- Tingkatkan Kewaspadaan terhadap COVID-19 Jelang Libur Nataru, Pemkot Surabaya Ajak Masyarakat Maksimalkan Layanan Vaksinasi
- Kasus Covid Naik, Masyarakat Diminta Lengkapi Vaksin Booster