Promosi makanan daerah yang dilakukan Presiden Joko Widodo memang baik dilakukan dalam rangka meningkatkan gairah industri pangan nasional. Hanya saja, politisi PKS Nasir Djamil menyayangkan langkah presiden yang memilih mempromosikan bipang alias babi panggang di saat umat muslim menjalankan puasa Ramadhan.
- Warga Antre Beli Sembako Murah hingga Pingsan, Ini Usul Al-Hasanah Foundation kepada Presiden Jokowi
- Rencana Jokowi Sematkan Pangkat Jenderal ke Prabowo, TB Hasanuddin: Dalam TNI Tak Ada Pangkat Kehormatan
- Apakah Prabowo Bakal Disetir Jokowi Jika Jadi Presiden?
Silakan saja (promosi). Sebenarnya di luar dari momen ini (Ramadhan dan lebaran) tidak ada masalah. Karena mungkin ada juga orang yang menyukai itu (babi panggang)," ucap Nasir, dikutip dari Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (9/5).
Politisi asal Aceh ini menambahkan, seharusnya Presiden Joko Widodo mempromosikan makanan khas lebaran maupun makanan kecil Indonesia yang biasa dihadirkan di bulan suci Ramadhan, agar momennya tepat.
“Bisa nastar, ketupat, atau apapun lah yang identik dengan Ramadhan dan lebaran," tegasnya.
Baginya, mengundang masyarakat untuk makan bipang Ambawang di bulan suci Ramadhan ini merupakan kesalahan Jokowi dan pasti mengundang kontroversi di tengah masyarakat.
"Jadi itu yang menurut saya fatal sekali ini. Ini menyulut kontroversi," ucapnya.
Dia mengatakan anak buah presiden tidak mengantisipasi kemungkinan adanya kontroversi dan menganggap sepele atas pernyataan Jokowi dengan tidak mengontrol naskah pidatonya.
"Jadi dia lupa bahwa ini bulan Ramadhan menyambut hari fitrah hari suci, tapi kemudian malah ditampilkan itu makanan yang diharamkan bagi umat Islam," tandasnya.
- PKS Pertimbangkan Muhaimin Dan Khofifah Untuk Diusung di Pilgub Jatim 2024
- Partai Golkar Kota Probolinggo Gelar Pertemuan Tertutup Dengan PKS
- PKS Jatim Bidik Kemenangan 60 Persen di Pilkada Serentak