Amankan Target Produksi Pupuk Nasional, Petrokimia Gresik Gandeng KEI Untuk Pasok Gas

Petrokimia Gresik/Ist
Petrokimia Gresik/Ist

Petrokimia Gresik, perusahaan Solusi Agroindustri anggota holding Pupuk Indonesia meneken Memorandum of Understanding (MoU) jual beli gas bumi dengan Kangean Energy Indonesia (KEI).


Langkah itu dilakukan Petrokimia Gresik, untuk memenuhi kebutuhan gas pabrik pupuk Amoniak-Urea (Amurea) eksisting, atau pabrik lainnya. Karena, gas bumi merupakan bahan baku penting untuk memproduksi pupuk bersubsidi jenis Urea, NPK, dan ZA.

Penandatanganan kesepakatan dilakukan oleh Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo dengan President Director KEI Ltd., Minoru Kuniyasu dalam event “Oil & Gas Investment Day” di Jakarta. Dengan disaksikan oleh Direktur Utama Pupuk Indonesia, Bakir Pasaman serta Menteri ESDM, Arifin Tasrif.

Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo mengatakan, melalui kesepakatan ini Petrokimia Gresik berencana membeli gas bumi dari Lapangan Gas Wilayah Kerja Kangean yang diperkirakan onstream pada tahun 2027 mendatang, dengan besaran yang akan ditentukan kemudian.

"Gas dari KEI ini nantinya akan digunakan untuk kebutuhan jaminan pasokan gas bumi yang berkelanjutan, agar target produksi pupuk tidak terganggu, sehingga ketahanan pangan nasional dapat terjaga,” ujarnya dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Sabtu (19/6).

"Saat ini kebutuhan gas bumi Petrokimia Gresik mencapai 144 MMSCFD, yang dipenuhi dari beberapa Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS). Gas tersebut, digunakan untuk memenuhi produksi pupuk bersubsidi maupun komersial di perusahaan," tuturnya

Lebih lanjut, Dwi Satriyo menjelaskan bahwa kebutuhan gas bumi bagi Petrokimia Gresik semakin penting untuk mendukung program related diversified industry atau meneruskan hilirisasi produk. 

Salah satunya sambungnya adalah rencana pembangunan pabrik Soda Ash, yang akan memanfaatkan gas CO2 hasil samping dari pabrik Amoniak sebesar 174 ribu ton. Bahkan program ini, menjadi salah satu strategi perusahaan untuk meningkatkan nilai tambah atau profitabilitas.

“Kami sangat mengapresiasi dukungan pemerintah untuk pemenuhan gas bagi Petrokimia Gresik. Pemenuhan ini tidak hanya dirasakan oleh perusahaan semata, tapi juga pertanian di Indonesia,” tandasnya.

Sementara itu, Direktur Utama Pupuk Indonesia, Bakir Pasaman menyatakan bahwa gas bumi adalah komponen yang sangat penting bagi industri pupuk. Sehingga kepastian pasokan dan ketersediannya sangat menentukan keberlanjutan dan pengembangan perusahaan.

Oleh karena itu, Bakir juga sangat mengapresiasi dukungan pemerintah, khususnya Kementerian Energi dan Sumber Daya Manusia (ESDM), yang telah menerbitkan Surat Keputusan Menteri ESDM Nomor 89 Tahun 2020 tentang Pengguna dan Harga Gas Bumi Tertentu di Bidang Industri.

“Melalui surat keputusan tersebut, Pupuk Indonesia bisa mendapatkan harga gas yang kompetitif sehingga mampu meningkatkan efisiensi dan daya saing,” pungkas Bakir.