Tinjau Tenda Darurat, Ini Pesan Kapolres Situbondo Kepada Para Nakes

Kapolres Situbondo, AKBP Ach. Imam Rifai bersama Forkompimda memantau kesiapan tenda darurat IGD/RMOLJatim
Kapolres Situbondo, AKBP Ach. Imam Rifai bersama Forkompimda memantau kesiapan tenda darurat IGD/RMOLJatim

Sudah dua hari ini tenda darurat didirikan oleh Rumah Sakit Umum (RSU) dr Abdoer Rahem Situbondo, Jawa Timur. Kapolres Situbondo, AKBP Ach. Imam Rifa'i bersama forum komunikasi pimpinan daerah melakukan peninjauan, Rabu (7/7).


Kunjungan itu, selain untuk memastikan kesiapan tenda darurat, juga memberikan semangat kepada tenaga kesehatan (Nakes).

"Hari ini Forkopimda meninjau kesiapan tenda darurat di RSUD dr Abdoer Rahem, dan juga memberikan support kepada para tenaga kesehatan. Semoga semua tetap semangat dan selalu sehat dalam menjalankan tugas penanganan pasien Covid-19," ujar Imam dikutip Kantor Berita RMOLJatim.

Pada kesempatan tersebut, Kapolres bersama Forkopimda bertatap muka langsung dengan Kepala RSUD, dan para tenaga kesehatan yang bertugas. Dalam pertemuan di halaman RS plat merah ini, Kapolres bersama rombongan memberikan dukungan, berupa penyerahan vitamin dan makanan sebagai bentuk kepedulian bagi tenaga kesehatan, yang diketahui sebagai garda terdepan dalam penanganan pasien positif Covid-19 terutama yang dirawat dirumah sakit.

"Untuk mencegah terjadi lonjakan kasus postif Covid-19 semakin bertambah, Pemerintah telah mengeluarkan kebijakan PPKM Darurat yang harus dipatuhi oleh semua elemen masyarakat. Untuk rumah sakit daerah sudah mengantisipasi dengan menyiapkan tenda darurat sebagai tempat isolasi dan perawatan pasien positif," bebernya lagi.

Seperti diketahui, tenda darurat yang didirikan bisa menampung sekitar 10 pasien, sehingga bisa mengurangi penumpukan pasien Covid-19 diruang IGD rumah sakit.

Data dari Satgas Covid-19 Kabupaten Situbondo menyebutkan, hingga Rabu 7 Juli 2021 ada 85 kasus baru orang positif Covid-19, sementara angka kematian mencapai 12 untuk hari ini saja. Sementara pasien yang dirawat mencapai 323 orang, selain itu, dari 17 kecamatan yang ada 11 diantaranya sudah dinyatakan zona merah, untuk data provinsi Jatim, Situbondo juga masuk zona merah menyusul Bondowoso dan Jember.