Angka Kematian Covid-19 Melonjak, Bupati Ngawi Akan Optimalkan Lembaga Kuratif

Proses pemakaman pasien Covid-19 di Ngawi/RMOLJatim
Proses pemakaman pasien Covid-19 di Ngawi/RMOLJatim

Bupati Ngawi Ony Anwar akan mengoptimalkan lembaga kuratif yang ada, terutama keberadaan rumah sakit rujukan. Langkah itu untuk memastikan fasilitas perawatan kesehatan tercukupi sebagai respon atas meningkatnya angka kematian kasus Covid-19.


"Di Ngawi ini yang kita antisipasi adalah lembaga kuratif yakni rumah sakit rujukan. Dimana bed,nya kita perbanyak secepatnya," terangnya dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Minggu, (11/7). 

Salah satu rumah sakit yang disebut Ony adalah RSUD dr Soeroto. Di rumah sakit ini, terang Ony, hanya memiliki 10 bed yang ada diruang ICU. Dan dalam sepekan kedepan, ia akan menambah jumlah bed sebanyak 15. Sehingga totalnya akan ada 25 bed. 

Sementara,Rumah sakit lapangan di agro technopark (ATP) Ngrambe dipastikan ada 100 bad dari sebelumnya hanya 60 bad. 

Sedangkan di RS At Tin Husada diproyeksikan untuk kamar isolasi ada 60 bad dan saat ini sudah clear 58 bad. Demikian juga RS Widodo khusus ruang ICU yang sebelumnya hanya 1 kamar kini menjadi 2 kamar termasuk ruang isolasi disulap menjadi 18 kamar. 

"Jadi jika dikonversi sampai sekarang untuk ruang isolasi totalnya sudah ada 251 kamar. Namun untuk ruang ICU baru 12 kamar," beber Bupati Ony.

Dari data yang dihimpun,pada Sabtu (10/7),  jumlah pasien Covid-19 yang meninggal dalam sehari mencapai 12 orang. Dengan penambahan itu totalnya tembus 393 orang.