Pemkot Surabaya Sulap 14 Kendaraan Dinas jadi Mobil Jenazah Covid-19

Noer Oemarijati/RMOLJatim
Noer Oemarijati/RMOLJatim

Sebanyak 14 kendaraan operasional milik beberapa Perangkat Daerah (PD) di lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya disulap menjadi mobil pengantar jenazah bagi pasien Covid-19.


Hal ini dilakukan untuk menambah kapasitas pelayanan kedaruratan kepada warga Surabaya yang tertimpa musibah akibat virus coron. Apalagi saat ini Pemkot Surabaya mendapatkan dukungan 126 pengemudi dari Relawan Surabaya Memanggil. 

Selain itu juga dikarenakan seluruh Puskesmas di Surabaya telah menerapkan pelayanannya selama 24 jam.

"Ada 14 unit kendaraan dinas operasional PD yang dipakai untuk mobil jenazah ini. Jadi ada beberapa mobil PD yang kami pakai," kata Kepala Bagian Layanan Pengadaan dan Pengelolaan Aset Kota Surabaya, Noer Oemarijati dikutip Kantor Berita RMOLJatim disela-sela pemantauan pemasangan sejumlah perangkat mobil jenazah di jalan Sedap Malam, Rabu (14/7).

Meski demikian, Noer menyebutkan, bahwa kendaraan dinas yang digunakan mobil jenazah ini tentu ada spesifikasinya. 

Salah satunya adalah kondisi kendaraan yang digunakan harus layak jalan. 

"Jadi memang kita ada spesifikasinya. Karena PD yang punya kendaraan panther itu memang kondisinya layak dipakai untuk mobil jenazah," paparnya.

Sebelumnya, mobil jenazah ini digunakan sebagai kendaraan operasional melakukan kegiatan. Misalnya, dia menyebut, milik Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, Cipta Karya dan Tata Ruang (DPRKP - CKTR) Surabaya yang sebelumnya digunakan operasional di lapangan. 

"Ini dulunya merupakan kendaraan operasional. Jadi memang untuk teman-teman melakukan kegiatan di lapangan," jelasnya.

Pihaknya menyatakan, saat ini masih melakukan pengecekan unit kendaraan lain milik PD yang dapat digunakan. 

Tentunya kendaraan ini disiapkan untuk penambahan armada mobil jenazah. Dia menargetkan, setidaknya ada 30 unit mobil jenazah yang disiapkan untuk mendukung layanan kedaruratan di Surabaya.

"Nanti akan kita cek lagi kendaraan-kendaraan dinas. Kemudian kalau misalnya perlu servis, kita servis dulu sehingga bisa dipakai. Sesuai arahan Pak Wali Kota, ada 30 unit yang akan kita alokasikan untuk mobil jenazah. Untuk yang sudah dimodif ini ada 14 unit," ujarnya.

Noer menambahkan, bahwa mobil ini sengaja disiapkan khusus untuk jenazah Covid-19. Sehingga modifikasi mobil tersebut penataannya dilakukan dengan mengutamakan safety agar para pengemudi merasa nyaman dan aman.

"Ini khusus untuk jenazah Covid-19. Jadi memang kenapa kita kasih sekat? Biar untuk safety dari driver, walaupun mereka sudah memakai hazmat tapi kan lebih aman lagi kita beri sekat," pungkasnya.