Mantan Jurubicara Gus Dur, Adhie M Massardi menyebut, bulan Juli dikenal sebagai bulan terbitnya Dekrit Presiden.
- Refly Harun Sebut Pemerintah Dipimpin Sosok Terbatas Narasi dan Wawasan Tidak Luas
- Jokowi Wariskan Utang Negara Capai Rp8.500 T pada 2024, Per Hari Utang Rp 3 Triliun
- Rencana Nasdem Laporkan Petinggi Demokrat Bikin Politik Jadi Enggak Asyik
"Jadi bulan Juli itu dalam perspektif ketatanegaraan adalah bulan dekrit," ujar Adhie M Massardi dalam dialog bertajuk "20 Tahun Pemakzulan Gus Dur, Siapa Sang Dalang" yang disiarkan langsung di akun YouTube Refly Harun, Kamis malam (22/7).
Adhie menuturkan, pada bulan Juli ada dua dekrit presiden yang diterbitkan. Yaitu pada era Presiden Soekarno dan era Presiden Abdurrachman Wahid atau Gus Dur.
Uniknya, kata Koordinator Gerakan Indonesia Bersih ini, dua dekrit yang terbit beda masa itu sama-sama menguntungkan keluarga Soekarno.
"Pada 5 Juli 1959 ada dekrit memperkuat posisi Soekarno, nah kemudian 23 Juli 2000 dikeluarkan Dekrit oleh Gus Dur memperkuat posisi anak Soekarno. Jadi dua dekrit itu menguntungkan keluarga Soekarno," jelasnya.
Dia pun menduga-duga, ada kemungkinan terbit Dekrit Presiden lagi pada bulan Juli.
"Jadi kalau ada dekrit lagi, jangan-jangan memperkuat posisi cucu Soekarno nih yang sekarang Ketua DPR," cetusnya seperti dimuat Kantor Berita Politik RMOL.
- Taushiyah Nyai Sinta Nuriyah di Acara Buka Bersama di Pendopo Bondowoso
- Refly Harun Sebut Pemerintah Dipimpin Sosok Terbatas Narasi dan Wawasan Tidak Luas
- Inaya Wahid: Etika adalah Soal Menjaga Harkat dan Martabat Bangsa