Rakyat Ingin Regenerasi Kepemimpinan, AHY dan Partainya Melejit

Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)/Ist
Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)/Ist

Agus Harimurti Yudhoyono masuk empat besar kandidat capres potensial 2024. Dalam survei lembaga Indostrategic itu, Parta Demokrat juga masuk tiga besar bersama PDIP dan Gerindra.


Dikatakan Kepala Balitbang DPP Partai Demokrat, Tomi Satryatomo, hasil survei tersebut menunjukkan adanya keinginan publik terhadap regenerasi kepemimpinan nasional pada Pemilu 2024.

"Tabulasi silang yang dilakukan Indostrategic menunjukkan pemilih muda cenderung memilih kandidat capres yang lebih muda," kata Tomi dalam keterangannya, Rabu (4/8).

Tomy mengurai, kandidat capres tua cenderung dipilih oleh generasi baby boomer (lahir 1945-1965) dan generasi sebelumnya yang lahir tahun 1925-1945. Sedangkan, jumlah pemilih muda dalam Pilres 2024 akan mencapai sekitar 65 persen.

"Selama ini kita disuguhi angka elektabilitas tunggal atas tokoh-tokoh nasional dari berbagai lembaga survei, tapi tabulasi silang ini menunjukkan ada kelompok usia yang berbeda, memiliki preferensi yang berbeda," ujar Tomi.

Tomy menuturkan, terkait elektabilitas AHY yang cenderung stabil dalam berbagai survei elektabilitas capres 2024, itu setidaknya disebabkan oleh beberapa faktor.

"Faktor eksternal, oleh publik, Mas AHY mewakili keinginan publik atas tokoh pemimpin muda yang segar, punya kapasitas dan kapabilitas. Ada juga faktor internal, yaitu soliditas Partai Demokrat sendiri," tutupnya seperti dimuat Kantor Berita Politik RMOL.

Pada rilis survei Indostrategic, Partai Demokrat menempati urutan ketiga pada tingkat elektabilitas parpol menjelang Pemilu 2024 dengan 8,9 persen. Posisi pertama diduduki PDI Perjuangan dengan 18,5 persen, dan kedua Partai Gerindra dengan 11,5 persen.

Survei Indostrategic ini menggunakan metode multistage random sampling yang melibatkan 2400 responden di 34 provinsi. Survei digelar sejak tanggal 23 Maret-1 Juni 2021 dengan tetap berusaha mengedepankan protokol kesehatan selama masa pandemi Covid-19, survei ini dilakukan melalui pendekatan face to face interview. Margin of eror 2 persen.