Wali Kota Kediri Minta Kematian Ibu Hamil dan Bayi Akibat Covid-19 Menjadi Perhatian Serius

Petugas Nakes saat memantau perkembangan ibu hakim di Kota Kediri/RMOLJatim
Petugas Nakes saat memantau perkembangan ibu hakim di Kota Kediri/RMOLJatim

Kasus kematian Ibu Hamil dan Bayi akibat Covid-19 menjadi perhatian serius bagi Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar.


Untuk mencegah hal tersebut, Abu Bakar meminta kepada petugas kesehatan agara memberikan perhatian lebih bagi Ibu H

hamil yang sedang terpapar Covid-19 dan memberikan bantuan 

"Petugas puskesmas harus terus melakukan pemantauan terhadap kesehatan ibu hamil. Pada ibu hamil yang terpapar Covid-19 harus diberikan penanganan yang cepat,” tegasnya, dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Kamis (12/8).

Tak hanya itu, Wali Kota Abu Bakar juga akan memprioritaskan Ibu hamil untuk segera mendapatkan vaksinasi.

"Bagi ibu hamil yang sesuai syarat dan aturan silahkan datang ke puskesmas untuk melakukan vaksinasi," ujarnya.

Pemkot Kediri sendiri terus berupaya maksimal dalam penanganan Covid-19. Peran petugas puskesmas dan bidan sangat penting dalam menangani warga yang terpapar pandemi Covid-19. Seperti ketika salah satu warga Kelurahan Banjaran yang terpapar covid-19 saat kondisi hamil. 

Petugas dan bidan Evita dari Puskesmas Kota Wilayah Utara dengan cepat langsung melakukan tracing dan testing pada kontak erat. Pemantauan kondisi ibu hamil yang terpapar Covid-19 tersebut terus dilakukan. 

“Setelah terkonfirmasi positif Covid-19, kami berikan vitamin dan obat sesuai dengan keluhan pasien," kata Evita.

Setelah dilakukan tindakan operasi sesar kondisi ibu tersebut drop hingga meninggal. Bayi yang dilahirkan selamat dan sehat. Petugas dan bidan Evita dari Puskesmas Kota Wilayah Utara pun mencari diantara keluarga yang dapat merawat bayi tersebut. Akhirnya bayi tersebut dirawat oleh keluarga di Kecamatan Wates Kabupaten Kediri karena keluarga di Kota Kediri semua sedang menjalani isolasi mandiri. 

Selain kesulitan mencari keluarga yang merawat, pihak rumah sakit berhati-hati saat menyerahkan bayi. 

“Meskipun sudah ada keluarganya, rumah sakit meminta harus didampingi nakes dari puskesmas yang merujuk beserta pak lurah. Sekarang bayinya sudah ada yang merawat. Keluarga bisa membawa si bayi kontrol ke faskes terdekat tidak harus ke puskesmas kami. Namun kami tetap memantau melalui telepon perkembangan si bayi. Bantuan berupa susu formula dan diapers juga telah disalurkan,” tutup Evita.