Berharap Wisata Dibuka, DPRD Banyuwangi Usul Vaksinasi di Destinasi

Ketua Komisi IV DPRD Banyuwangi, Ficky Septalinda/RMOLJatim
Ketua Komisi IV DPRD Banyuwangi, Ficky Septalinda/RMOLJatim

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten (DPRD) Banyuwangi mengharapkan bila destinasi wisata bisa kembali dibuka. 


Seiring dengan itu, pelaksanaan vaksinasi juga dilakukan di tempat bagi warga yang ingin berwisata dan belum divaksin.

Ketua Komisi IV DPRD Banyuwangi, Ficky Septalinda mengungkapkan, pembukaan destinasi wisata selain bisa mempercepat pemulihan ekonomi, sekaligus mempercepat target vaksinasi 70 persen dari populasi warga.

Sejak diterapkan PPKM, 3 Juli, sejumlah 170 destinasi wisata di Banyuwangi ditutup, sekitar 5.500 pelaku wisata terpaksa menganggur. Buntutnya, ratusan pelaku wisata protes dan mendesak pemerintah memberi solusi untuk sektor pariwisata.

"Bagaimana caranya bisa berbuat adil di semua sektor, termasuk pariwisata. Harusnya pemerintah daerah memiliki konsep yang bisa menjadi jalan keluar dari kebijakannya," ungkap Ficky dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Senin (16/8).

Sejauh ini sudah banyak pengelola wisata dan UMKM di Banyuwangi menyampaikan keluh-kesahnya. Mereka, lanjutnya, mengaku tidak mampu lagi mengeluarkan biaya perawatan dan operasional destinasi wisata.

Selain itu, pengelola pariwisata juga meminta relaksasi biaya listrik sepanjang masa PPKM diberlakukan. Serta berharap Pemda Banyuwangi memberikan bantuan kepada para pekerja di sektor wisata yang menganggur.

"Minggu kemarin, kami melihat masyarakat ada yang nekat berwisata meski ditutup. Artinya masyarakat yang dipaksa tidak boleh kemana-mana ini sudah jenuh. Mereka ingin melepas penat," katanya.

Atas problem yang terjadi di sektor pariwisata ini, Ficky mempunyai harapan kepada Pemda Banyuwangi untuk bekerjasama melakukan vaksinasi dengan pengelola destinasi wisata. Hal ini sekaligus untuk membuka kembali sektor pariwisata.

"Wisata dibuka lagi, bersamaan itu wisatawan yang belum vaksin wajib vaksin di tempat. Jadi kenapa tidak, ini bisa saja dilakukan. Memberikan solusi kepada pelaku wisata sekaligus percepatan program vaksinasi," jelasnya.

Di Banyuwangi, vaksinasi tahap pertama telah menjangkau 424 ribu jiwa lebih dan 45,9 ribu masih tahap dua. Jumlah populasi yang ditargetkan mencapai 1,2 juta jiwa atau 70 persen populasi penduduk.

"Prosedur pencegahan penularan tetap yang utama. Makanya, semua harus duduk bersama untuk mencarikan solusi agar kebijakan tidak merugikan masyarakat," cetusnya.

"Pemulihan ekonomi terus berjalan sekaligus mendukung percepatan target program vaksinasi Pemerintah RI," tandas Ficky.


ikuti update rmoljatim di google news