Dianggap Efektif, DPRD Usulkan Penambahan Anggaran BTT Rp 30 M

Ketua DPRD Kabupaten Malang, Darmadi/RMOLJatim
Ketua DPRD Kabupaten Malang, Darmadi/RMOLJatim

Dana anggaran belanja tak terduga (BTT) dianggap efektif dalam penanganan Covid-19, sehingga Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Malang  mengusulkan tambahan sebesar Rp 30 miliar.


"Mengingat Covid-19 yang juga masih belum dapat diprediksi dengan pasti pergerakannya, penambahan anggaran BTT ini ditempuh sebagai salah satu upaya penanganan Covid-19. Tentu kami mengusulkan penambahan anggaran dalam PAK sebesar Rp 30 Miliar, bahkan bisa lebih. Karena selain Covid-19, di Kabupaten Malang kan juga ada penanganan bencana lain," ungkapnya, dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Sabtu (21/08) saat di Gedung DPRD Kabupaten Malang.

Masih kata Darmadi, bahwa dari laporan dan evaluasi yang diterimanya saat ini, pengguna BTT paling banyak adalah terserap untuk pemenuhan kebutuhan kesehatan dalam penanganan Covid-19. Selanjutnya adalah terserap untuk kebutuhan operasional seperti operasi yustisi dan beberapa hal lainnya.

"Kebutuhannya penangan Covid-19 juga terus diperlukan, makanya rencana akan ada penambahan alokasi BTT. Sedangkan nantinya, akan digunakan untuk keperluan kesehatan. Bahkan, bisa diperuntukkan bantuan sosial (bansos), jika memang diperlukan," tandasnya.

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Malang telah mencatat, hingga saat ini anggaran BTT yang dialokasikan sebesar Rp 23 Miliar sudah terserap kurang lebih sekitar 70 persen. Bahkan, Ketua DPRD Kabupaten Malang, Darmadi menyebut, dibanding anggaran penanganan Covid-19,  yang dialokasikan melekat di perangkat daerah.

"BTT kemarin itu dianggarkan Rp 23 Miliar. Dan sekarang sudah hampir habis. Karena memang BTT, prosedurnya tidak terlalu panjang," tutur Darmadi.

Sedangkan untuk anggaran penangangan Covid-19 yang lain, Pemerintah Kabupaten Malang sebenarnya juga telah menganggarkan sebesar Rp 124 Miliar. Namun mengingat prosedurnya yang relatif panjang, Darmadi mencatat bahwa serapannya pun juga masih kecil.

"Karena prosedurnya panjang, dan bentuknya itu kegiatan-kegiatan operasional di Kecamatan maupun yang ada di OPD (Organisas Perangkat Daerah). Sehingga, jika tidak ada kegiatan ya tidak bisa diserap," tambahnya.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang berencana menambah alokasi anggaran belanja tak terduga (BTT) pada agenda perubahan anggaran keuangan (PAK) tahun 2021 ini. Rencana tersebut dikarenakan anggaran BTT dinilai cukup efektif dalam penggunaannya. Terutama dalam penanganan Covid-19. Karena sifat penyerapan anggarannya yang lebih siap pakai.


ikuti update rmoljatim di google news