Usai Risma Ngamuk, Bank Mandiri Jember Langsung Respon Cepat Salurkan Bansos PKH

Plt Kepala Dinas sosial Kabupaten Jember, Widi Prasetyo.    
Plt Kepala Dinas sosial Kabupaten Jember, Widi Prasetyo.   

Setelah kunjungan kerja Menteri Sosial, Tri Rismaharini, Bank Mandiri sudah menyalurkan lebih 1.000 Kartu keluarga Sejahtera (KKS) Program Keluarga Harapan (PKH) kepada Kelompok Penerima manfaat (KPM) di kabupaten Jember.


Sebab, dari pengecekan Dinas Sosial Pemkab Jember sebelumnya, ternyata masih ada 2.000 PKH dan 15.000 KKS Bansos Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), masih utuh belum tersalurkan kepada KPM.

Belum tersalurkannya Bantuan Sosial untuk dampak Covid-19 dan penerapan PPKM Darurat Jawa Bali ini, mendapatkan perhatian serius dari Mensos, yang saat melakukan kunjungan kerja ke Jember. 

"Sekitar 1000 lebih KKS sudah terdistribusi kepada warga pemenerima manfaat sebagai tindak lanjut dari kunjungan kerja dari menteri sosial Tri Rismaharini, beberapa waktu yang lalu," kata PLt Kepala Dinas Sosial Pemkab Jember, Widi Prasetyo dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Jumat ( 3/9).

Dia  berharap seluruh KKS yang di Bank Mandiri, ke depan segera tersalurkan  tuntas.  Sebab, dari data penerima  bansos melalui bank mandiri, ada 2 jenis bansos yang belum tersalurkan,  yakni Bansos 2.000 milik PKH Dan ada 15.000 milik BPNT. 

Saat ini, tahap awal yang didistribusikan adalah  milik PKH, sudah  lebih 1.000 KKS, yang  sudah diserahkan. Dia berharap dalam waktu 1 atau 2 hari, penyalurannya, sudah selesai. 

"Pihak Bank mandiri tinggal menyalurkan dan pemerintah daerah siap membantu memfasilitasi dan memberi bantuan Sumber Daya Manusia, kalau memang tidak cukup," ucap Widi. 

Menurutnya, dari penelusuran Pemkab Jember, paska kunjungan kerja Mensos, kendala  belum tersalurkannya bantuan sosial itu karena  ada beberapa persoalan, diantaranya nama tidak yang sama dengan data di Mandiri, walau hanya satu huruf, kartu rusak dan sebagainya.  

"Kami minta kepada Bank Mandiri ada kebijakan antara petugas lapangan Bank mandiri.  Ditingkat manajemen sudah mengambil kebijakan, tapi ditingkat operasional terputus. Hanya beda huruf A atau  Y,  uang tidak diberikan," katanya.