Kasus kekerasan di Papua terus menelan korban dan hal tersebut terjadi beulang kali. Teranyar, kasus penyerangan terhadap pos koramil di Kampung Kisor, Distrik Aifat Selatan, Maybrat, Papua Barat oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pada 2 September 2021 lalu.
- Rencana Impor Beras, GAMKI Sebut Mendag Tidak Paham Visi Presiden Jokowi
- Jelang Aksi Akbar Buruh 10 Agustus, Jumhur Hidayat Endus Ada Pembusukan
- Dianggap Pas jadi Wapres, Firli Bahuri: Saya Cuma Anak Kampung yang Rindu Indonesia Bebas Korupsi
Akibat serangan itu, setidaknya 4 orang anggota TNI gugur dalam insiden tersebut.
Wakil Ketua DPR Bidang Korkesra Abdul Muhaimin Iskandar mengatakan untuk menghentikan persoalan kekerasan di Papua, diperlukan pendekatan kemanusiaan, kebudayaan, dan kesejahteraan.
Pola pendekatan yang dimaksud Cak Imin, seperti yang dulu dilakukan Presiden keempat RI KH Abrurahman Wahid (Gus Dur).
”Persoalan Papua memang pelik dan kompleks. Berdasarkan pengalaman selama ini, saya berkeyakinan bahwa pendekatan kemanusiaan, kebudayaan dan kesejahteraan sebagaimana dirintis oleh Gus Dur adalah pendekatan yang pas,” ujar Cak Imin kepada wartawan, Jumat (10/9).
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) juga menyampaikan duka cita yang mendalam kepada para prajurit TNI yang gugur di medan juang.
Di sisi lain, Gus Dur juga mengutuk tindakan keji KKB yang melakukan penyerangan kepada para prajurit TNI.
Pihaknya mengharapkan semua pihak untuk menahan diri, mengutamakan keselamatan warga, dan memberi kepercayaan kepada aparat penegak hukum untuk menangani persoalan yang terjadi di Papua.
"Saya juga menyampaikan apresiasi yang sebesar-besarnya atas peran serta para tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, akademisi dan semua elemen masyarakat dalam menciptakan suasana aman dan damai di Papua Barat dan Papua, terutama karena sebentar lagi kita akan menggelar hajatan besar, yaitu PON ke XX,” tutupnya.
- Gerindra Bojonegoro-Tuban Siap Menangkan Prabowo di Pilpres 2024
- Harga Bahan Pokok Ini Naik Jelang Pemilu
- AHY Ingatkan Pemerintah Jangan Salah Gunakan Kesabaran Masyarakat Indonesia