Polisi diminta bergerak cepat menyelesaikan kasus kekerasan yang menyasar dua tokoh agama di Kota Tangerang dan Kota Makassar. Pelaku juga harus dijerat dengan hukuman yang berat.
- Wacana Duet dengan Anies, Ini Jawaban Ganjar
- Kecil Kemungkinan Gibran Mau jadi Cawapres Prabowo
- Gubernur Khofifah Ajak Warga Jatim Doakan Kiai Miftachul Akhyar Segera Sehat Usai Alami Kecelakaan
Begitu desak anggota Komisi VIII DPR RI Bukhori Yusuf menanggapi insiden penembakan yang menewaskan seorang ustaz di Kelurahan Kunciran, Kecamatan Pinang Kota Tangerang oleh Orang Tak Dikenal (OTK).
Di tempat berbeda, seorang pendeta Gereja Toraja Klasis Makassar juga mengalami teror pelemparan bom molotov oleh mantan pekerja gereja. Tidak ada korban jiwa akibat kejadian ini. Belakangan, pelaku berhasil ditangkap oleh aparat dan telah diamankan di kantor polisi setempat.
“Jika terbukti serangan ini merupakan bagian dari kejahatan sistemik, upaya pengusutan tidak boleh berhenti hanya pada aktor lapangan, mereka juga harus membongkar dan menangkap aktor intelektualnya,” katanya kepada wartawan, Senin pagi (20/9).
Anggota Komisi Agama DPR RI ini membeberkan telah terjadi sebanyak 14 kasus kekerasan yang menyasar tokoh agama maupun simbol agama sejak tahun 2018. Serangan tersebut mayoritas menyasar tokoh dan simbol agama dari unsur umat Islam.
Baginya, kejahatan terhadap tokoh agama, tidak bisa dinilai sebagai serangan terhadap individu semata, melainkan serangan terhadap masyarakat dan nilai penghormatan, penghargaan, gotong royong, dan kerukunan antar umat beragama.
“Tokoh agama mengemban tugas yang mulia sekaligus berisiko di tengah masyarakat. Keberadaan mereka menjadi vital dalam membantu negara melaksanakan tanggung jawabnya untuk membentuk warga negara yang beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia,” tuturnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Ajakan Jokowi Disebut Jebakan, PDIP: Jangan Berprasangka Buruk
- Soal Cawapres Anies, AHY The Best Choice
- Cak Dedi Soroti Menurunnya Pengamalan Pancasila Dalam Kehidupan Sehari-hari