Pupuk Indonesia Dukung Regenerasi Petani

 Bupati Ipuk Fiestiandani dan Direktur Produksi PI Bob Indiarto melakukan panen buah naga di lahan binaan Pupuk Indonesia/RMOLJatim
Bupati Ipuk Fiestiandani dan Direktur Produksi PI Bob Indiarto melakukan panen buah naga di lahan binaan Pupuk Indonesia/RMOLJatim

PT Pupuk Indonesia (Persero) berkomitemen mendukung regenerasi petani hingga mendorong produktivitas pertanian nasioanl. Karena, data dari berbagai sumber menyebutkan rumah tangga petani jumlahnya menurun. Mayoritas petani pun telah berusia lebih dari 45 tahun.


Demikian dikatakan Direktur Produksi PT Pupuk Indonesia (Persero), Bob Indiarto, dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Sabtu (25/9).

"Maka dari petani milenial inilah kita berharap, karena tanah air kita luas dan subur dan perlu dikelola oleh petani-petani muda yang potensial ini," ujarnya.

Pupuk Indonesia, lanjut Bob, terus mendorong minat generasi milenial menggeluti sektor pertanian. Yakni melalui program mendukung pemerintah meningkatkan jumlah anak muda terjun di bidang pertanian.

Petrokimia Gresik, salah satu anak usaha Pupuk Indonesia, kata dia, rutin menggelar jambore petani muda sejak 2017. Menghadirkan kalangan mahasiswa, pelajar, serta petani muda dari berbagai daerah.

"Dari kegiatan tersebut, kami memotivasi anak muda agar konsisten di bidang pertanian, mendorong inovasi pertanian karya dalam negeri, mendorong iklim usaha agribisnis untuk generasi muda, membantu meningkatkan kesejahteraan petani milenial, serta menciptakan role model petani muda," papar Bob. 

Salah satu role model petani muda binaan Pupuk Indonesia, adalah Edi Lusi, yang sukses mengembangkan komoditas buah naga di Banyuwangi. Mantan pekerja migran di Korea Selatan dan Taiwan itu, awalnya menggarap lahan seluas 0,25 hektar. Kini, lahannya berkembang menjadi 5 hektar.

Edi juga membentuk Paguyuban Petani Buah Naga Banyuwangi (PANABA) dengan jumlah anggota ratusan. Dan mengelola lahan buah naga mencapai 3 ribu hektar lebih. Hal itu menjadikan Banyuwangi sebagai penghasil buah naga terbesar Indonesia.

"Pertanian adalah sesuatu yang menjanjikan, jangan takut jadi petani, jadilah petani yang berkreasi dan modern, dengan memaksimalkan komoditas yang digeluti. Misalnya buah naga yang awalnya 0,5 kini dengan inovasi bisa menjadi 1 kilogram per buah," ujar Edi.

Selain Edi, Pupuk Indonesia juga membina puluhan petani muda lain dari berbagai daerah. Dengan harapan dapat mengembangkan dan meningkatkan produktivitas berbagai macam komoditas pertanian. Sehingga dapat memberikan dampak ekonomi dan sosial bagi lingkungan sekitarnya.

Sementara itu, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, menyatakan bahwa pertanian merupakan sektor penyumbang Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) terbesar di Banyuwangi. Sedangkan jumlah petani di Banyuwangi sekitar 126 ribu orang, yang tergabung dalam 1.595 kelompok tani. 

Walaupun demikian, regenerasi petani juga menjadi sebuah tantangan di Banyuwangi. Namun, pihaknya telah menyiapkan sejumlah program unggulan untuk menarik minat generasi milenial di bidang pertanian. 

"Salah satu program kami adalah Jagoan Tani, dimana kami menghadirkan sektor pertanian yang lebih modern dan terdigitalisasi," ujar Ipuk. 

Jagoan Tani adalah program kompetisi generasi milenial di bidang pertanian. Pemerintah daerah Banyuwangi juga memberikan stimulus kepada pemenang. Seperti penyediaan lahan, hadiah dalam bentuk modal usaha, hingga menyediakan mentor dari kalangan akademisi dan praktisi. 

"Salah satu adalah Pak Panji, Direktur Transformasi Bisnis Pupuk Indonesia, yang telah menjadi salah satu mentor dalam program Jagoan Tani," ujar Ipuk. 

Sementara, memperingati Hari Tani Nasional, PT Pupuk Indonesia (Persero) menggelar podcast bersama 240 petani binaan di beberapa daerah di Nusantara. Acara yang digelar secara virtual itu dilakukan dari Banyuwangi, menempati areal tanaman holtikultura, buah naga, Jumat (24/9) malam.

Dalam memperingati Hari Tani Nasional 2021 hadir Direktur Produksi Pupuk Indonesia (PI) Bob Indiarto, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, dan Petani Muda Banyuwangi Edi Lusi. Ketiganya sebagai pembicara.