Upaya Pemkot Mojokerto Kembali Bangkitkan Kejayaan UKM Sepatu

 Salah satu peserta dengan tekun mendengarkan arahan dari trainer/ist
Salah satu peserta dengan tekun mendengarkan arahan dari trainer/ist

Dahulu Kota Mojokerto dikenal dengan banyaknya UKM sepatu, namun, emnjak pandemi Covid-19, kejayaan industri tersebut lambat laun berkurang jumlahnya seiring dengan minimnya permintaan pasar. Pemkot Kota Mojokerto berupaya membangkitkan kembali kejayaan UKM sepatu melalui Inkubasi Wirausaha sepatu sebagai salah satu langkah pemulihan ekonomi di kota setempat.


“Pemerintah Kota Mojokerto tidak hanya sekedar melatih, tapi juga mengantarkan sampai menjadi pengusaha. Kami akan terus mendampingi hingga bagaimana cara pemasaran, branding, dan pengelolaan sumber daya manusianya," kata Ani Wijaya selaku Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil, Menengah, Perindustrian, dan Perdagangan (DiskopUKMperindag) Kota Mojokerto, dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Selasa (28/9).

Nantinya para peserta akan dilatih untuk membuat sepatu, khususnya yang memiliki keunikan dan memiliki ciri khas, namun tanpa meninggalkan budaya Majapahit, sehingga akan bisa bersinergi dengan pengrajin batik, rajut, bordir dan UKM lainnya.

“Tetap semangat mengikuti pelatihan sampai nantinya menjadi pengusaha sepatu, saya harap peserta dapat memaksimalkan pelatihan ini dan dapat menyerap ilmu sebanyak-banyaknya” ujarnya. 

Sebanyak 75 perserta yang merupakan warga terdampak covid-19 dan penerima bantuan sosial (bansos) mengikuti pelatihan di gedung workshop alas kaki Surodinawan,Selasa. 

Inkubasi sepatu dilaksanakan selama 6 bulan bertujuan menciptakan wirausahawan baru yang mampu memiliki daya saing.

Dengan menghadirkan nara sumber dari Lembaga Sanggar Berani Usaha (SBU) Jogjakarta, Merryana Kusumawati, diharapkan dapat membangkitkan kembali Kota Mojokerto yang terkenal sebagai Kota Pengrajin Alas Kaki.