Selama 4 Bulan Daya Beli Masyarakat Turun, Pelaku Usaha Terancam Gulung Tikar

Adi Wijaya, Kasi Statistik Distribusi BPS Kota Kediri/RMOLJatim
Adi Wijaya, Kasi Statistik Distribusi BPS Kota Kediri/RMOLJatim

Kota Kediri masih mengalami deflasi selama 4 bulan berturut turut mulai bulan Juni hingga September 2021. 


Berdasarkan catatan dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Kediri, yang mempengaruhi deflasi di Kota Kediri, selain adanya penerapan PPKM, juga daya beli masyarakat yang bergantung dari usaha yang tidak menentu mengalami penurunan daya beli masyarakat. 

Adi Wijaya, Kasi Statistik Distribusi BPS Kota Kediri mengatakan, yang perlu dikhawatirkan adalah para pelaku usaha. Dengan adanya deflasi selama 4 bulan berturut-turut ini dikhawatirkan pelaku usaha akan gulung tikar karena daya beli masyarakat yang menurun. Sehingga, dampaknya adalah para pelaku usaha dimungkinkan akan melakukan PHK, dan akan menambah angka pengangguran. 

"Hal ini juga akan memicu angka pengangguran karena banyaknya pelaku usaha yang melakukan PHK," kata Adi kepada Kantor Berita RMOLJatim, Senin (11/10). 

Adi menambahkan, deflasi ini juga mempengaruhi pasokan cabai rawit dan telur. Pasokan dari luar daerah akan menurun, karena daya beli masyarakat menurun. Angka pengangguran, yang dikhawatirkan akan ikut dalam deflasi. 

Deflasi yang terjadi secara berturut turut tidak baik untuk perekonomian. Saat ini PPKM sudah mulai dilonggarkan, harapannya pada bulan Oktober ini, tidak akan terjadi deflasi kembali, dan perekonomian di Kota Kediri kembali pulih.