Wacana penundaan penyelenggaraan Pemilu 2024 terus menuai reaksi beragam dari berbagai kalangan masyarakat.
- Mahfud MD Pastikan Belum Ada Putusan MK, Sistem Proporsional Tertutup Hanya Analisa Orang Luar
- Bisa Picu Perpecahan Bangsa, Masyarakat Diharapkan Jauhi Politik Identitas Jelang Pemilu 2024
- Oposisi Tuding Ada Manipulasi Suara dalam Pemilu Turkiye
Baca Juga
Pasalnya, baru kali pertama terjadi di dalam sejarah elektoral Indonesia, di mana pileg, pilkada, pilpres diselenggarakan di waktu yang bersamaan meski hanya berbeda bulan.
Demikian disampaikan anggota Dewan Pembina Perludem, Titi Anggraini dalam webinar Lembaga Survei Kedaikopi bertajuk "Memprediksi Kemunculan Capres ala Pembagian Wilayah Penanganan Covid-19" pada Jumat (16/10).
"2024 akan menjadi pemilu paling rumit, paling kompleks, dalam sejarah elektoral Indonesia akibat penyelenggaraan pileg pilpres dan pilkada pada tahun yang sama. Meskipun hari pemungutan suaranya berbeda bulan," kata Titi Anggraini, dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL.
Terlebih, kata Titi, agenda elektoral yang paling besar dan kompleks ini dalam proses penentuan waktu penyelenggaraannya masih tarik ulur. Sehingga, hal itu akan berdampak sistemik dan menjadi perdebatan yang kontraproduktif.
"Justru permulaannya agak kurang kondusif ya karena tarik ulur hari pemungutan suara, melahirkan dinamika yang membawa kontroversi dan spekulasi baru, dan justru kontraproduktif," pungkasnya.
Selain Titi, turut hadir dalam acara webinar yang diselenggarakan oleh Lembaga Survei Kedaikopi tersebut antara lain analis komunikasi politik Hendri Satrio, pengamat politik Rocky Gerung, peneliti senior LIPI Prof Siti Zuhro, Direktur P3S Jerry Massie.
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian sebelumnya mengusulkan bahwa pemerintah untuk memundurkan waktu pemungutan suara pemilu ke bulan April atau Mei.
Tim kerja bersama termasuk KPU menyepakati pileg dan pilpres digelar pada 21 Februari 2024. Sementara, pilkada pada 27 November 2024 nanti.
- Mahfud MD Pastikan Belum Ada Putusan MK, Sistem Proporsional Tertutup Hanya Analisa Orang Luar
- Bisa Picu Perpecahan Bangsa, Masyarakat Diharapkan Jauhi Politik Identitas Jelang Pemilu 2024
- Oposisi Tuding Ada Manipulasi Suara dalam Pemilu Turkiye