Mantan komisaris PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, Peter Gontha mengungkap persoalan Garuda Indonesia yang kini nasibnya di ujung tanduk lantaran terlilit hutang triliunan.
- KPK Periksa Mantan Petinggi Garuda dan Pos Indonesia dalam Kasus TPPU Rafael Alun Trisambodo
- Utang Nepal Airlines Rp5,7 Triliun, Alvin Lie: Garuda Capai Rp142 Triliun
- Garuda Indonesia Didesak Akomodir Penggunaan Jilbab bagi Pramugari
Melalui pernyataan di akun Instagramnya, Peter mempertanyakan mengenai harga sewa pesawat Boeing 777 dimana harga sewa pada umumnya hanya USD750 ribu perbulan namun oleh Garuda Indonesia dibayar dua kali lipat menjadi USD1.400 perbulan.
Namun ternyata, pada tahun 2015, ekonom senior Rizal Ramli pernah meminta agar Garuda membatalkan kontrak pembelian dan leasing Garuda yang melakukan mark-up.
“RR dibantah-bantah oleh Rini Suwandi (Menteri BUMN 2014-2019) dan media-media bayaran,” tulis Rizal Ramli di akun Twitternya, Sabtu (30/10).
“Eh sekarang Peter buka-bukaan,” tambahnya yang mengomentari boroknya Garuda yang diungkap Peter Gontha.
Menurut mantan Menteri Perekonomian era Presiden Abdurrahman Wahid ini, penyelesaian Garuda Indonesia dengan memutuskan pailit sangatlah tidak patut dilakukan. RR mengakui ada cara lain untuk menyelamatkan Garuda dari lilitan hutang selain mempailitkan maskapai plat merah itu.
“Kok enak aja, mau cari cara gampang Garuda mau dibangkrutkan. Sopo penjahat-penjahatnya? Ada cara lain kok selamatkan GA,” tandas RR seperti dimuat Kantor Berita Politik RMOL.
- Rizal Ramli Memang Ancaman bagi Rezim Jokowi
- Asa Sang Rajawali Tak akan Pernah Pupus
- UAS: Rizal Ramli Berani Ungkap Kebenaran Walau Pahit
ikuti update rmoljatim di google news