Gus Wahid Dorong Pengelola Desa Wisata Usung Konsep Sport Tourism

Wisatawan saat menikmati arung jeram/Ist
Wisatawan saat menikmati arung jeram/Ist

Desa Wisata di Kota Semarang bisa menjadi salah satu daya tarik wisata dengan mengusung konsep Sport Tourism. Program ini bisa langsung dimulai untuk menarik wisawatan datang ke sebuah desa wisata.


Koordinator Pegiat Pariwisata Kota Semarang, Gus Wahid United mendorong agar Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) sebagai pengelola desa wisata, dapat memulai program ini. Sekaligus juga mendukung program sport tourism yang diinisiasi KONI dan Disbudpar Kota Semarang.

“Bisa mulai dari program yang simple seperti jogging menyusuri pematang sawah, bersepeda keliling desa atau yang agak advance mungkin menggandeng komunitas hash untuk keliling seluruh wilayah desa wisata,” kata Gus Wahid, dilansir dari Kantor Berita RMOLJateng, Senin (1/11).

Diakuinyq, potensi alam desa wisata di Kota Semarang memang tidak seeksotis desa lain yang berada di kawasan pegunungan. Namun masing-masing memiliki potensi yang berbeda-beda yang dapat dioptimalkan.

Potensi paling menarik, ditambahkan Gus Wahid yang juga pengurus Badan Promosi Pariwisata Kota Semarang (BP2KS), adalah desa wisata yang berada di sekitar Waduk Jatibarang. Pesona alam dengan perpaduan view waduk, alam yang masih hijau segar, menurutnya sangat menarik.

Potensi ini sangat mungkin dikemas menjadi sport tourism. Pengelola desa wisata cukup menyiapkan rute dengan jarak tempuh yang berbeda, menyesuaikan dengan kemampuan calon wisatawan mulai dari level pemula hingga yang sudah professional.

“Bukan berarti desa wisata lain tidak memiliki potensi yang luar biasa serupa, ini tadi hanya contoh. Tinggal sekarang kreativitas pengelola untuk membuat paket-paket sport tourism dengan menyesuaikan kearifan lokal dan potensi alam yang ada,” terangnya.

Sebut saja beberapa desa wisata di sekitar Borobodur sudah memiliki paket wisata gowes keliling desa. View latar belakang candi menjadi titik spot terbaik untuk diabadikan sebagai kenangan bagi wisatawan yang berkunjung.

“Kita dapat mengadopsi program ini lalu memodifikasinya menyesuaikan dengan potensi dan kearifan lokal yang dimiliki masing-masing desa wisata di Kota Semarang ini,” tuturnya.

Sementara itu Ketua KONI Kota Semarang, Arnaz Agung Andrarasmara menegaskan jika Semarang dapat menjadi destinasi untuk sport tourism. Hal itu ditunjang dengan banyak ragam fasilitasi yang diberikan Pemkot Semarang.

“Stadion Citarum untuk sepak bola warga, Kanal Banjir Barat dan Pantai Marina untuk ski air atau bermain kano dan dayung, jogging track di Tinjomoyo dan masih banyak potensi lain untuk dikembangkan menjadi sport tourism,” kata Arnaz yang juga Ketua Kadin Kota Semarang.