Dzuriyyah Hizbullah Terus Kumandangkan Spirit Resolusi Jihad, Ajukan 9 Nama untuk Gelar Pahlawan Nasional

Silaturahim Dzuriyyah Hizbullah/RMOLJatim
Silaturahim Dzuriyyah Hizbullah/RMOLJatim

Pertemuan Dzurriyah Lasykar Hizbullah yang digelar di Masjid Aisyah, Mojongapit, Jombang dihadiri langsung oleh sejumlah putra-putri dari pasukan pejuang Kemerdekaan Bangsa Indonesia dari Laskar Hizbullah yang dimotori KH Hasyim As'ary dan KH Wahab Chasbullah hingga tercetus Resolusi Jihad.


Menurut salah satu putra pejuang Hizbullah, Yusuf Husni, dalam silaturahim keturunan Hizbullah ini diharapkan bisa mengkonsolidasikan kembali para Dzuriyyah. Dimana para Dzuriyyah Hizbullah ingin memberikan sumbangsih terhadap negara dan bangsa Indonesia.

"Kami ingin meluruskan sejarah tentang keberadaan Hizbullah dan juga peran-perannya dalam kemerdekaan bangsa ini," jelas Yusuf Husni kepada Kantor Berita RMOLJatim, Jumat (19/11), di sela-sela silaturahim Dzurriyah Hizbullah di Masjid Aisyah, Jombang.

Selain itu, lanjutnya, silaturahim Dzuriyyah Hizbullah ini juga mempunyai peranan untuk terus menggelorakan semangat perjuangan yang dilahirkan oleh tentara atau pasukan hizbullah dalam mempertahankan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia).

"Untuk itu, kami mendorong pemerintah memberikan apresiasi terhadap beliau-beliau dengan memberikan gelar pahlawan. Karena jasa-jasa beliau ini untuk bangsa dan negara," imbuh putra KH Muhammad Zakir yang merupakan Hizbullah Batalyon Condromowo.

Ketua Umum Kosgoro ini mengungkapkan pihaknya akan mengajukan sembilan nama untuk mendapatkan gelar pahlawan nasional, yang terdiri dari Hasan Gipo (Ketua PBNU pertama), KH Ahmad Shidiq (Rais Aam PBNU yang memberikan wawasan kepada para santri untuk menerima Pancasila).

"KH Ali Maksum (Rais Aam PBNU), KH Munasir Ali (Komandan Batalyon 39 Condromowo), KH Mahrus Ali (Rais Aam Syuriah PBNU), KH Abdul Hamid Pasuruan, KH Zubair, KH Bisri Syansuri dan KH Abbas Buntet," lanjutnya.

Yusuf Husni menambahkan melalui pertemuan dan silatyrahim dzuriyah ini, nantinya akan ada beberapa nama yang akan menjadi prioritas untuk diajukan agar mendapatkan gelar Pahlawan Nasional Indonesia.

"Akan ada 5 nama yang menjadi prioritas usulan kepada negara, agar disematkan gelar pahlawan nasional kepada beliau-beliau yang terbukti ikut berjuang dalam peristiwa 10 November," tuturnya.

Sedangkan, putra KH Yusuf Hasyim, salah satu komandan batalyon hizbullah, Gus Irfan Yusuf mengatakan pertemuan para keturunan Hizbullah ini meneladani beliau-beliau. Sebagaimana perjuangan yang telah dilakukannya terhadap bangsa dan negara ini.

"Ini bagian dari mempertemukan kembali tulang belulang dan semangat perjuangan keturunan hizbullah. Dimana para orang tua yang telah berjuang bersama-sama dan kita teladani semangat beliau, minimal kita sudah saling mengenal dan meneruskan semangat perjuangan para pendahulu," jelasnya.

Sementara, panitia silaturahim Dzuriyyah Hizbullah, H Maulana Syahiduzzaman mengatakan bahwa pertemuan para Dzuriyyah ini merupakan penegasan dalam spirit resolusi jihad yang telah dikumandangkan oleh santri dalam perang kemerdekaan.

"Alhamdulillah, melalui spirit resolusi jihad ini, santri juga punya peranan penting dalam memperjuangkan kemerdekaan. Harapan kami, spirit resolusi jihad ini terus terjaga, untuk membangun bangsa ini kedepan," pungkasnya.