Tidak Aktif di PBNU, Habib Salim Ingatkan Gus Ipul untuk Tidak Provokatif

Ketua PBNU Habib Muhammad Salim Al Jufri/RMOL
Ketua PBNU Habib Muhammad Salim Al Jufri/RMOL

Pernyataan Syaifullah Yusuf yang menyebut kondisi Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) tidak kondusif jelang Muktamar ke-34 yang akan digelar di Lampung pada 23 -25 Desember, patut disesalkan.


Ketua PBNU Habib Muhammad Salim Al Jufri mengatakan, di tengah keinginan agar Muktamar NU berjalan sejuk, Gus Ipul justru melontarkan pernyataan bernuansa provokatif.

Kalau menggunakan asosiasi umum, makna tidak kondusif bisa berarti PBNU sedang kacau balau, situasi kantor sedang tidak mendukung untuk terjadinya aktivitas. Ini provokatif sekali,” ujar Habib Salim, diberitakan Kantor Berita Politik RMOL, Senin (22/11).

Habib Salim mengimbau kepada keluarga NU untuk tenang dan cermat mencerna suatu pernyataan.

“Kita semua keluarga besar NU harus tetap memberikan dukungan untuk menciptakan suasana yang teduh. Jangan mudah terjebak pada propaganda negatif macam begini,” katanya.

Diceritakan Habib Salim, sosok Gus Ipul sebagai Ketua PBNU juga tidak terlalu aktif. Bukan sekadar tatap muka, di percakapan pesan singkat juga tidak terlalu aktif.

“Maaf-maaf ya, Gus Ipul itu Ketua PBNU yang hanya aktif pada saat ada momentum politik, muktamar atau Pemilu. Beliau di grup WA saja tidak pernah nongol. Mana tahu kondisi PBNU dan perkembangan tentang SK-SK PWNU dan PCNU,” tuturnya.

Soal pemberlakukan PPKM Level 3 yang bertepatan dengan tanggal Muktamar, lanjutnya, hal tersebut adalah ranah Pimpinan PBNU untuk memusyawarahkan tanggal yang akan diambil.

“Mari kita serahkan PBNU untuk memutuskan kapan pelaksanaan muktamar, sesuai amanat Munas dan Konbes kemarin. Itu domain PBNU. Jangan bikin gaduh,” tandasnya.