Kenaikan UMK 2022 Hanya 6 Ribu Rupiah, Pemkab Tuban Disebut Tidak Pro Buruh

Aksi penolakan UMK 2022 di Pemkab Tuban/RMOLJatim
Aksi penolakan UMK 2022 di Pemkab Tuban/RMOLJatim

Ratusan buruh yang tergabung dalam Gerakan Serikat Pekerja Ronggolawe (Gasperr) menggeruduk Kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban, Rabu (24/11).


Aksi ujuk rasa itu untuk menolak kenaikan Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) Tuban tahun 2022 sebesar Rp 2.539.224,88 atau hanya naik 0,87 persen dari UMK 2021.

Dalam orasinya, Ketua FSPMI Tuban, Duraji menyebut Pemkab Tuban telah menciptakan sejarah baru dengan tidak berpihak kepada buruh. Kenaikan UMK yang hanya Rp 6.990 dinilai tidak mempertimbangkan kesejahteraan masyarakat Tuban.

"Mari kita bersama-sama saksikan Pemkab Tuban dengan sengaja memiskinkan rakyatnya sendiri. Buktinya Pemkab merekomendasikan UMK hanya berdasarkan atasan," kata Duraji dikutip Kantor Berita RMOLJatim saat berorasi.

"Jangan pernah lupakan, pemerintah yang baru hari telah menciptakan sejarah kelam. Dengan kenaikan upah minimum 6 ribu apakah cukup untuk makan," teriaknya.

Diungkapkan Duraji, pihak buruh telah melakukan Rapat Gelar Pendapat (RDP) dengan anggota Komisi II DPRD Kabupaten Tuban. Dalam hasil RDP tersebut, pihak buruh telah mengusulkan penghitungan UMK Tuban diluar dengan PP 36/2021.

"DPRD sudah sepakat adanya kenaikan UMK 2022. Namun nyatanya Pemkab Tuban tidak bergeming sedikitpun," ungkapnya.

Terlepas dari itu, Duraji mengecam aksi unjuk rasa tidak akan berhenti pada hari ini saja. Para buruh akan kembali dengan jumlah massa yang lebih besar jika tuntutan mereka tidak dipenuhi. 

"Jangan pernah lelah, hari ini baru kita mulai. Tuban akan lebih baik jika kita tidak berdiam diri, upah akan lebih jika kita tidak tidur dirumah saja. Dan upah adalah urat nadi yang harus diperjuangkan," pungkasnya.

Diketahui, aksi penolakan kenaikan UMK 2022 ini juga digelar dibeberapa tempat lainnya. Diantaranya, DPRD Tuban, Kantor Dinas Tenaga Kerja, Kantor Dinas Penanaman Modal dan Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP).

Namun demikian aksi demo ini berjalan damai dan mendapatkan pengamanan  ketat dari petugas kepolisian.