Junta Myanmar bereaksi atas gerakan pemerintahan bayangan, Pemerintahan Persatuan Nasional (NUG), yang tengah mengumpulkan dana untuk menggulingkan pemerintahan militer.
- Sudah Lunasi Biaya, 34 Jemaah Calon Haji asal Aceh Batal Berangkat
- Kata Hasto, Megawati akan Minta Petunjuk Allah SWT untuk Menentukan Capres
- Hasil Survei SSC: Elektabilitas Wali Kota Eri Cahyadi Ungguli Emil Dardak di Pilgub Jatim 2024
Pada Jumat (26/11), junta mengancam akan menangkap orang-orang yang akan 'berinvestasi' dalam obligasi yang ditawarkan oleh aliansi pro-demokrasi tersebut.
Ancaman tersebut muncul setelah NUG mengumumkan mereka telah mengumpulkan 9,5 juta dolar AS dalam 24 jam pertama penjualan obligasi.
Militer Myanmar telah memperingatkan bahwa orang akan dijatuhi hukuman penjara yang lama karena keterlibatan mereka dalam apa yang mereka sebut 'pendanaan teroris'.
NUG mengatakan hasil dari obligasi tanpa bunga akan mendanai revolusi melawan kudeta militer, yang menggulingkan pemerintah yang terpilih secara demokratis pada Februari.
"Tindakan dapat diambil di bawah tuduhan terorisme dengan hukuman berat bagi mereka yang mendanai kelompok teroris," kata jurubicara junta dalam konferensi pers reguler yang disiarkan televisi, seperti dikutip ANI News.
- Transfer Pemain Prabowo Belum Berhenti, Dulu Keras Sekarang Mendukung
- Kemunculan Baliho, Pengamat: Pertanda Masyarakat Dukung Puan Maharani
- Dugaan Pelanggaran Kode Etik Terkait Perkara Usia Capres-Cawapres, MK Bentuk Majelis Kehormatan