Meski banyak industri, restorasi mangrove terus dilakukan. Minggu (28/11) pagi, Kelompok Pengawas Masyarakat Nelayan (POKMASWAS) dan lintas komunitas pecinta alam se Jatim menanam ribuan bibit mangrove serta pohon cemara laut di kawasan Kalimireng, Kecamatan Manyar, Gresik.
- Bupati Malang Paparkan Inovasi Kampung Tematik Wonosari Berseri di Depan Tim Panel KIPP 2023
- Jangan Bertele-tele, Fraksi PPP Desak Pemkab Probolinggo Segera Lantik 249 Kades Terpilih
- Banyuwangi Siagakan 19 Pos Kesehatan dan Puskesmas 24 Jam Selama Libur Lebaran
Penanaman dilakukan karena pertumbuhan industri di kawasan Gresik, perkembanggannya tidak terbendung.
Sehingga dampak terhadap lingkungan perubahan iklim bisa diminimalisir lewat pemulihan yang salah satunya dengan restorasi.
Salah satu relawan, Ozik asal Surabaya sangat antusias mengikuti penanaman. Menurutnya, saat ini ekosistem serta kerusakan lingkungan kian menghawatirkan dengan banyaknya industri di kawasan Kalimireng.
“Kita sebagai pecinta alam harus turut serta untuk tetap menjaga lingkungan di manapun. Abrasi kian mengkhawatirkan di kawasan industri," kata Ozik dari Pecinta Alam Gogor Sejati, dikutip Kantor Berita RMOLJatim.
Sementara Camat Manyar Gresik, Mohamad Nadlelah, mengapresiasi Pokmaswas dan para pengiat lingkungan. Selain pencegahan abrasi dengan penanaman, juga bisa mengurangi pemanasan global.
“Kita harus terus menanam pohon, apapun itu guna meredam kenaikan gas rumah kaca penyebab utama pemanasan global dan perubahan iklim,’ tegas Camat Manyar Mohamad Nadlelah.
Selain penanaman mangrove, pokmaswas dan lintas komunitas jatim juga menanam ratusan cemara laut di tambak kawasan Kalimireng.
- Keterbukaan Informasi di Era Digitalisasi Dibutuhkan Pengawasan
- Kawal THR, Disperinaker Surabaya Buka Posko Pengaduan hingga Siapkan Nomor Hotline dan WhatsApp
- Pemkot Surabaya Latih Modelling hingga Musik bagi Penyandang Disabilitas di Rumah Anak Prestasi