Kapolri Beri Atensi Kasus Bunuh Diri Mahasiswi Cantik di Mojokerto

Tangkapan layar di akun twitter resmi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Wibowo memperlihatkan Wakapolda Jawa Timur, Direskrimsus, Kabid Propam, Kapolres Mojokerto dan Kapolres Pasuruan sebelum konferensi pers di Mapolres Mojokerto, Sabtu (4/12/2021) malam/ist
Tangkapan layar di akun twitter resmi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Wibowo memperlihatkan Wakapolda Jawa Timur, Direskrimsus, Kabid Propam, Kapolres Mojokerto dan Kapolres Pasuruan sebelum konferensi pers di Mapolres Mojokerto, Sabtu (4/12/2021) malam/ist

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo turun tangan dengan memberikan atensi kepada kasus mahasiswi yang bunuh diri di dekat makam ayahnya.


“Malam hari ini kami bisa mengamankan seseorang yang inisialnya adalah RB yang bersangkutan profesinya polisi dan betugas di Polres Pasuruan Kabupaten,” kata Wakapolda Jatim Brigjen Slamet Hadi Supraptoyo saat konferensi pers di Polres Mojokerto, Sabtu malam (4/12).

Atensi Kapolri terhadap kasus meninggalnya mahasiswi cantik warga Perum Japan Asri, Kecamatan Sooko, Mojokerto, Jawa Timur, bernama Novia Widyasari Rahayu (23), lantaran adanya keterlibatan oknum anggota Polri yang diduga sebagai penyebab korban depresi hingga bunuh diri di makam ayahnya.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menaruh perhatian pada kasus bunuh diri Novia Widyasari ditunjukkan melalui postingan di akun Twitter resminya @ListyoSigitP. Akun ini mengunggah foto lima pejabat penting di jajaran Polda Jawa Timur sesaat sebelum menggelar konferensi pers terkait penanganan kasus tersebut.

“Persiapan press release di Polres Mojokerto, Polda Jawa Timur,” bunyi caption foto yang diunggah akun Twitter @ListyoSigitP, Sabtu malam sekitar pukul 20.37 WIB. 

Unggahan ini bisa menjadi sinyal instruksi kepada jajaran Polda Jatim agar menyelesaikan kasus tersebut hingga tuntas. Pasalnya, skandal ini yang melibatkan oknum anggota Polres Pasuruan berpangkat Bripka ini berpotensi memberi pengaruh negatif kepada citra Kepolisian.

Bahkan tindakan bunuh diri Novia Widyasari sempat viral di media sosial. Netizen ramai memperbincangkan kisah tragis itu dan menaruh harapan besar kepada kepolisian agar menindak pelaku serta semua pihak yang terlibat.

Dalam koperensi pers Brigjen Slamet Hadi Supraptoyo menjelaskan, setelah kasus bunuh diri mahasiswi Universitas Brawijaya itu viral, polisi melakukan penyelidikan yang dilakukan tim gabungan Polres Mojokerto dan Direskrimum Polda Jawa Timur. 

Polisi langsung memeriksa Bripda RB, pacar korban Novia Widyasari Rahayu, warga Desa Japan, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto. 

Hasil pemeriksaan diketahui jika mereka berkenalan di suatu acara pada bulan Oktober 2019. Saat pacaran, keduanya telah berhubungan badan di Kota Malang. Hingga akhirnya korban Novia Widyasari Rahayu hamil dua kali, pada bulan Maret 2021 dan Agustus 2021. Saat korban hamil itulah Bripda RB menyuruhnya  menggugurkan kandungan dengan obat khusus. 

“Korban selama pacaran dari Oktober 2019 dan Agustus 2021 sudah melakukan tindakan aborsi,” katanya.

Atas perbuatannya Bripda RB yang berdinas di Polres Pasuruan saat ini langsung ditahan. Kepolisian akan melakukan proses pidana sidang kode etik terhadap Bripda RB. Dia dijerat dengan Pasal 348 KUHP juncto Pasal 55 KUHP tentang Sengaja Menggugurkan Kandungan Atau Mematikan Janin dengan ancaman lima tahun penjara.  

“Kami akan menerapkan pasal-pasal ini terhadap siapa pun anggota kami yang melakukan pelanggaran. Sebagai buktinya kami sudah melaksanakannya. Terduga sudah kami amankan,” katanya.

Kasus kematian mahasiswi cantik asal Mojokerto Novia Widyasari Rahayu (23) di makam ayahnya, trending di Twitter dengan tagar #savenoviawidyasari. 

Tagar #savenoviawidyasari ini trending setelah curhatan korban tentang motifnya bunuh diri diunggah di media sosial.  

Pada unggahan itu korban menyampaikan bahwa kondisinya terpuruk karena dianiaya pacar dan keluarganya. Perlakuan itu diterima korban setelah diperkosa dan hamil.  

Unggahan korban ini pun mendapat respons cepat dari para teman dan netizen. Mayoritas mengecam tindakan yang dilakukan pacar dan keluarga korban.  Akun @Madebyme misalnya menulis "baru kemaren baca curhatannya, syok banget."

Akun lain @pedagangbuku menulis "Selamat jalan mbak Widya. Meski gak kenal tapi ikut merasakan duka yang sangat dalam atas kisahmu yang begitu kelam hingga jalan ini yang kamu tempuh. Keadilan akan terwujud mb. Alfatihah'.  

Sementara itu @Sekutrem menulis lebih keras, mengecam tindakan pacar korban, "Sampah peradaban," katanya. 

Tulisan ini diunggah lengkap dengan foto kekasih korban yang berseragam polisi.

Netizen bahkan meminta Kapolri mengawasi penanganan kasus ini agar seluruh pihak yang terlibat bisa dijerat hukum. Karena kabarnya, korban sempat mengadukan kondisinya yang mengalami pelecehan seksual oleh pacarnya, Bripka RB hingga hamil ke polisi, tapi tak pernah ditindaklanjuti. 

Ditengarai, hal itu lantaran latar belakang pelaku dari keluarga pejabat yang memiliki koneksi ke petinggi kepolisian setempat.

“Tolong dikawal kasus ini pak, krn klrga R adalah pejabat yg tentu punya koneksi ke pejabat2 daerah setempat, termasuk kapolres. menaruh dan menarik simpati netizen,” tulis akun @mus_kosgoro.