Pemkab Probolinggo Raih Penghargaan 'Smart City' Dari Menkominfo

Kepala Dinas Kominfo saat menerima penghargaan dari Menkominfo. /Ist
Kepala Dinas Kominfo saat menerima penghargaan dari Menkominfo. /Ist

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo menerima penghargaan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Republik Indonesia. Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk apresiasi tentang support pelaksanaan Smart City pendukung Kawasan Strategis Pariwisata Nasional Bromo Tengger Semeru.


Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo menerima penghargaan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Republik Indonesia. Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk apresiasi tentang support pelaksanaan Smart City pendukung Kawasan Strategis Pariwisata Nasional Bromo Tengger Semeru

Penghargaan ini diserahkan oleh Menteri Kominfo RI Johnny G. Plate kepada Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian (Diskominfo) Kabupaten Probolinggo Yulius Christian dalam Indonesia Smart City Conference, Forum Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) dan Pameran Smart City, di Internatonal Convention Exhibition (ICE) BSD City, Kota Tangerang, Selasa (14/12).

Kepala Diskominfo Kabupaten Probolinggo Yulius Christian mengaku sangat bersyukur atas penghargaan smart city yang diterima oleh Pemkab Probolinggo.

Tentunya perlu kolaborasi dan sinergisitas kepada semua OPD serta dukungan masyarakat sehingga tranformasi digital membawa dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat.

“Kabupaten Probolinggo sebagai penyangga utama kawasan Bromo Tengger Semeru harus mampu memaksimalkan icon Bromo yang mendunia untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui Smart City,” katanya, dalam siaran tertulisnya yang diterima Kantor Berita RMOL Jatim.

Sementara Menteri Kominfo RI Johnny G. Plate mengatakan bahwa Kemenkominfo akan terus mendorong penerapan dan pengembangan kota cerdas melalui Gerakan Menuju Smart City. Keberadaan smart city di Indonesia akan menjawab tantangan kependudukan yang diproyeksikan pada 2045 sebanyak 82,37 persen populasi akan hidup di pusat perkotaan.

“Pengembangan smart city menjadi bagian dari utilisasi teknologi digital dalam pengelolaan kota modern. Smart city juga merupakan salah satu aktualisasi dari transformasi digital yang inovatif dan solutif,” katanya.

Johnny menyatakan, pengembangan smart city di Indonesia pada tahun 2021 dan di tahun mendatang juga akan diperluas menjangkau Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP).

Sektor pariwisata menjadi salah satu sektor yang paling terdampak akibat pandemi Covid-19 dan Pemerintah fokus untuk mempercepat pemulihan sektor itu.

“Pendekatan integrasi kota cerdas ke dalam industri pariwisata akan menjadi mekanisme untuk menumbuhkan resiliensi di tengah disrupsi akibat pandemi Covid-19.

Melalui konsep smart city, branding yang memanfaatkan teknologi dan inovasi dalam mengoptimalisasi dan mempromosikan kota termasuk lokasi-lokasi wisata,” pungkasnya.