Berharap Tidak ada Penyebaran dan Penularan Omicron di Banyuwangi

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin telah mengumumkan bahwa satu kasus Covid-19 varian Omicron telah ditemukan di Indonesia. Dinas Kesehatan Banyuwangi berharap tidak ada kasus tersebut di kabupaten ini.


"Kita tidak berharap ada penyebaran dan penularan (Covid-19 varian Omicron)," ujar Plt Kepala Dinkes Banyuwangi, Amir Hidayat, dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Minggu (19/12).

Untuk mengantisipasi hal itu, seluruhnya harus dipersiapkan, baik SDM dan fasilitas kesehatan, meningkatkan capaian vaksinasi sampai pengetatan protokol kesehatan 5M serta 3T.

"Kita mempersiapkan segalanya. Ini harus disesuaikan dengan arahan presiden.

Jadi ada dua hal yang sangat krusial, 1 pengetatan protokol kesehatan 5M ini harus dikuatkan lagi, 2 peningkatan vaksinasi," jelasnya.

Hal itu, bertepatan dengan telah dikeluarkan Inmendagri 66/2021 tentang antisipasi Natal tahun 2021 dan Tahun Baru tahun 2022 "Protokol kesehatannya harus diketatkan. Kita akan imbau penegakan prokes pada masyarakat," imbuh Amir.

Untuk capaian vaksinasi dosis pertama di Banyuwangi telah mencapai lebih dari 70 persen secara keseluruhan dan 60 persen lebih dosis pertama untuk lansia, sehingga sudah bisa melaksanakan vaksinasi terhadap anak usia 6 sampai 11 tahun.

"Vaksinasi ini yang jadi upaya untuk memberikan perlindungan terhadap masyarakat. Harapannya bisa mencapai herd immunity, yang lainnya akan kita siapkan dan kita kuatkan lagi untuk 3T-nya," tegasnya.

"Kita harus antisipasi, rumah sakit harus disiapkan kembali, jika terjadi sesuatu. Kita tidak berharap tapi harus bersiap, kita tidak boleh panik, tapi harus waspada," tambahnya.

Dalam beberapa hari kedepan, kasus Covid-19 varian Omicron ini perlu diwaspadai. Termasuk pada masa libur Nataru kali ini.

"Perjalanan jarak jauh dilarang, kecuali yang sudah vaksin 2 kali, ditambah sudah antigen atau PCR," sebutnya.

Riset dari para ahli, Amir menambahkan, warga yang telah divaksin 2 kali, 87 persen terlindungi. Meskipun telah mendapat perlindungan, tapi tidak memberikan jaminan tidak terinfeksi Omicron.

Oleh karena itu, bersama dengan aparat keamanan Dinas Kesehatan Banyuwangi akan berkoordinasi mengenai upaya testing dengan Rapid Tes Antigen secara acak di tempat-tempat publik, termasuk terminal, stasiun maupun pelabuhan dan bandara.

"Kita tetap harus waspada karena ada 13 persen, walaupun sudah vaksinasi (2 kali) itu dapat terinfeksi," tandas Amir.