DEEP Indonesia: Asal Tak Eksploitatif, Politisi Sah Bikin Channel Youtube

Ketua Peneliti Democracy and Electoral Empowerment Partnership (DEEP) Indonesia Kabupaten Karawang, Gustiawan/RMOLJabar
Ketua Peneliti Democracy and Electoral Empowerment Partnership (DEEP) Indonesia Kabupaten Karawang, Gustiawan/RMOLJabar

Hadirnya media sosial maupun Youtube banyak dimanfaatkan orang untuk menyalurkan ekspresi atau sekedar mencari popilaritas. Tak terkecuali oleh politisi, mereka juga membuat Channel Youtube, karena dinilai efektif berkomuikasi dengan publik.


Ketua Peneliti Democracy and Electoral Empowerment Partnership (DEEP) Indonesia Kabupaten Karawang, Gustiawan mengatakan, tak dipungkiri aktifnya politisi dan pejabat publik di media sosial membuat popularitas mereka naik. Pasalnya, publik sekarang sudah bergeser dari media konvensional ke ruang media yang mudah diakses dimana saja.

"Jadi hal ini di baca betul oleh politisi yang mungkin disarankan oleh konsultan politik bahwa memang sekarang media sosial ampuh," kata Gusti, dilansir dari Kantor Berita RMOLJabar, Selasa (21/12).

Menurut Gusti, para politisi itu aktif di berbagai ruang untuk meningkatkan popularitas. Harapan akhirnya yang diinginkan adalah berefek terhadap elektabilitasnya.

Kendati demikian, hal itu tentunya sah saja untuk mereka mengenalkan diri. Atau bisa jadi memamerkan program dan apa yang dikerjakannya kepada publik.

"Tinggal konten yang dibuat politisi tersebut konten seperti apa, jangan sampai mereka membuat konten cenderung eksploitatif baik kemiskinan atau tingkat pendidikan dan sebagainya," bebernya.