Pelaku Bunuh Diri di Perlintasan KA Tenyata Suami Korban Pembunuhan 

Jenasah Teguh Wibowo, pelaku bunuh diri hendak dimakamkan/RMOLJatim
Jenasah Teguh Wibowo, pelaku bunuh diri hendak dimakamkan/RMOLJatim

Pelaku bunuh diri dengan menabrakan diri pada kereta api (KA) Gajayana jurusan Malang-Jakarta dekat perlintasan tanpa palang pintu di Dusun Melikan, Desa Tempuran, Kecamatan Paron, Ngawi, sekitar 18.30 WIB, pada Selasa petang (28/12) kemarin, akhirnya terungkap. 


Dari hasil laporan petugas kepolisian menyebutkan jika pelaku bunuh diri tersebut atas nama Teguh Wibowo (32) warga Dusun/Desa Klitik, Kecamatan Geneng, Ngawi.

Pelaku bunuh diri merupakan suami dari Tanti Rachmawati Andrianingrum (41) perempuan beralamatkan Dusun Bayem Kalang, Desa Keras Wetan, Kecamatan Geneng, Ngawi. Tanti tercatat sebagai pegawai harian lepas (PHL) Kantor Samsat Ngawi. 

Tanti sendiri diduga menjadi korban pembunuhan. Mayatnya ditemukan bersimbah darah di sebuah warung dawet pinggir Jalan Raya Ngawi-Maospati masuk Desa Klitik, Kecamatan Geneng, Selasa kemarin (28/12), sekitar pukul 09.00 WIB. 

Dari berbagai sumber disebutkan, tewasnya Tanti patut diduga sebagai korban pembunuhan dibuktikan dengan adanya sejumlah luka tusuk dan benturan benda tumpul pada tubuhnya. 

Sejauh ini aksi nekat Teguh Wibowo melakukan bunuh diri apakah terkait dengan tewasnya Tanti ataukah ada penyebab lain. Untuk melakukan pengungkapan dua peristiwa tewasnya suami istri yang berselang kurang dari 10 jam tersebut pihak kepolisian khususnya Polres Ngawi masih melakukan penyelidikan.

Dari penelusuran Kantor Berita RMOLJatim, lepas dari persoalan dugaan pembunuhan, didapati beberapa fakta sesuai keterangan saksi. 

Seperti yang disampaikan Gembong Pranowo, warga Desa/Kecamatan Geneng menyatakan, hubungan antara Tanti Rachmawati Andrianingrum dengan Teguh Wibowo merupakan pasangan suami istri yang menikah sekitar dua tahun lalu.

"Itu nikahnya sekitar dua tahunan. Sebelumnya Teguh nikah sama orang dari Kecamatan Pitu namanya Dewi seorang guru TK," terang Gembong Pranowo via selular, Rabu (29/12).

Beber Gembong, hasil pernikahan antara Teguh Wibowo sama Dewi istri sebelumnya dikaruniai seorang anak. Lantas hubungan rumah tangga ini berakhir perceraian. Tak lama Teguh Wibowo menikah lagi dengan Tanti dan dikaruniai dua orang anak. 

Seiring perjalanan waktu, hubungan Teguh Wibowo dengan Tanti istrinya kurang harmonis dan berakhir pisah ranjang. Apalagi diketahui akhir-akhir ini Teguh Wibowo tidak bekerja. Sebelumnya Teguh Wibowo dibenarkan pernah bekerja pada seseorang yang menjadi anggota DPRD Ngawi.

Gembong menduga sesuai informasi yang ia terima, Teguh Wibowo meminta warisan istrinya untuk dijual. Karena Tanti bersikeras tidak mau menjual warisan dari orang tuanya, kemudian berakhir dengan permasalahan suami istri. Bahkan Gembong menyebut jika Teguh Wibowo ini mempunyai karakter seorang temperamental.

Kemudian pasca kejadian aksi bunuh diri yang dilakukan Teguh Wibowo, polisi mendapati sejumlah barang bukti seperti satu bilah pisau dapur dan sepeda motor jenis Honda Grand nopol AE 4842 LV yang berada tidak jauh dari lokasi kejadian. Untuk menyimpulkan apakah aksi bunuh diri Teguh Wibowo bisa dikaitkan langsung dengan tewasnya Tanti istrinya, pihak polisi belum menyampaikan keterangan resmi.