Ini yang Membuat Airlangga Hartarto Unggul dari Prabowo

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto/Net
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto/Net

Lembaga survei Panel Survei Indonesia (PSI) merilis hasil survei kriteria kepemimpinan nasional 2024-2029 yang dinginkan masyarakat.


Menurut Direktur Eksekutif PSI, Andri Gunawan, hasil survei ini memotret berupa keinginan masyarakat dalam kepemimpinan 2024-2029 yang akan datang.

Dikatakan Andre, masyarakat ingin calon pemimpin atau Calon Presiden (Capres) yang akan datang merupakan sosok yang kuat dalam tiga aspek yakni ekonomi, pemerintahan yang bersih dan pemerintahan yang mengutamakan stabilitas politik, keamanan nasional.

“Survei menunjukkan 89,9 persen masyarakat menginginkan kemajuan ekonomi dengan pertumbuhan ekonomi, 84,2 persen menginginkan pemerintahan yang bersih dan 70,3 persen masyarakat menginginkan pemerintah yang mampu menjaga stabilitas politik dan keamanan nasional,” ungkap Andre dalam keterangan tertulis, Minggu (2/1).

Dari hasil survei ini, lanjut Andre, jika pemilihan presiden digelar hari ini dan mengacu kepada tiga aspek kepemimpinan yakni ekonomi, pemerintahan yang bersih dan pemerintahan yang mengutamakan stabilitas politik, keamanan nasional maka Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto paling banyak dipilih responden dengan mengungguli Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

“Airlangga Hartarto sebagai tokoh yang diingin dan dipilih dengan tingkat elektabilitas 18,3 persen, di posisi kedua Prabowo Subianto 16,2 persen, Ganjar Pranowo 14,4 persen, Basuki Tjahja Purnama (Ahok) 5,9 persen,” beber Andre yang dimuat Kantor Berita Politik RMOL.

Kemudian disusul Sri Mulyani dengan raihan 5,4 persen, Anies Baswedan 3,3 persen, Muhaimin Iskandar 3,2 persen, Puan Maharani 3,2 persen, Moeldoko 3,1 persen, Sandiaga Uno 3,1 persen, Harry Tanoe 2,4 persen, Agus Harimurti Yudhoyono 2,3 persen, Ridwan Kamil 1,9 persen, Khofifah Indar Parawansa 1,9 persen, Erick Thohir 1,7 persen dan yang belum memilih 13,7 persen.

Survei ini dilakukan 14-29 Desember 2021. Jumlah total sampel sebanyak 1.820 orang responden tersebar di 34 Provinsi. Sampel ditarik dengan metode multistage random sampling. Survei tersebut mengandung tingkat toleransi kesalahan plus minus 2,3 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.