Persoalan Agraria di Banyuwangi Tak Kunjung Usai, Tokoh Pemuda Pakel: Masyarakat Kecewa Terhadap Para Pejabat

Warga Desa Pakel saat berkeluh-kesah kepada Wakil Ketua DPRD Jatim Sahat
Warga Desa Pakel saat berkeluh-kesah kepada Wakil Ketua DPRD Jatim Sahat

Seorang tokoh dari unsur pemuda dari Desa Pakel, Kecamatan Licin Banyuwangi menyebutkan jika masyarakat di wilayah itu kecewa terhadap para pejabat yang pernah dihadapkan atas persoalan agrarian di sana.


Para pejabat, mulai dari anggota dewan hingga Badan Pertanahan Nasional disebut-sebut tidak memiliki perhatian atas persoalan yang dihadapi masyarakat Pakel yang berjuang atas sengketa agraria dengan pihak perkebunan, PT Bumi Sari.

 Tokoh pemuda pakel, Rudi, juga menyayangkan sikap Bupati Banyuwangi yang seakan-akan tutup mata dan tidak pernah turun langsung menyelesaikan permasalahan tersebut yang sudah berlangsung hingga 30 tahunan ini.

 "Perjuangan kami ini sudah lama. Bahkan, Bupati selama ini belum ada itikad baik untuk datang ke sini, untuk menyelesaikan," sebutnya dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Rabu (19/1).

 Bahkan, Rudi melanjutkan, pernah ada wakil rakyat dari DPRD Banyuwangi melakukan sidak ke Desa Pakel, mengumpulkan temuan-temuan yang ada perihal sengketa agraria. Sayangnya, tidak ada kejelasan dan tindak lanjutnya.

 "Kami berharap setelah ini ada kabar update dari bapak Dewan, tindak lanjutnya seperti apa," harapnya.

 Wakil Ketua DPRD Jatim Sahat Tua P Simanjuntak enggan mengomentari bila banyak pejabat yang telah melakukan serap aspirasi di Desa Pakel. Namun, hingga kini belum ada tindak lanjut yang nyata dan menguntungkan warga.

 "Saya enggak tahu persoalan itu dan saya enggak mau mengomentari itu. Saya tidak masuk ke wilayah itu. Saya baru tahu kalau sudah ada pejabat yang datang," kilahnya.

 Yang pasti, kata dia, apa yang telah disampaikan oleh perwakilan warga Pakel yang tengah berjuang atas lahan mereka maupun dari pihak-pihak terkait akan menjadi bahan DPRD Provinsi untuk diteruskan kepada Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.