Antisipasi Lonjakan Covid 19, Ini Upaya Pemkab Jombang

Bupati Jombang Saat Pimpin Rakor Tim satgas Covid/ ist
Bupati Jombang Saat Pimpin Rakor Tim satgas Covid/ ist

Kasus COVID-19 di Kabupaten Jombang merangkak naik. Melansir data dari Dinas Kesehatan setempat, sejumlah kenaikan pasien isolasi mandiri dan dirawat disejumlah rumah sakit mencapai 83 terkonfirmasi kasus aktif.


Dari 21 Kecamatan yang ada terdapat 2 Kecamatan berstatus zona merah yakni Kecamatan Jombang dengan pasien terkonfirmasi 26 orang, dan Kecamatan Diwek 12 orang. Sementara 3 Kecamatan berstatus zona orange yakni jumlah konfirmasi aktif lebih dari 5 orang.

Sedangkan yang masih di level zona kuning terdapat 11 Kecamatan dengan jumlah aktif pasien konfirmasi dibawah 5 orang. Dan hanya 5 Kecamatan saat ini masih berada di zona hijau yakni tidak ada konfirmasi pasien corona diwilayah tersebut.

Sebagai antisipasi dan penanganan adanya lonjakan kasus covid 19 tersebut. Berbagai upaya tengah disiapkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jombang. Diantaranya pengaktifan Kampung Tangguh, kembali memperketat penerapan protokol kesehatan 5 M dan 3 T melalui aplikasi peduli lindungi.

Hari ini, Senin (07/02) Tim Satgas Covid-19 Jombang telah melakukan rapat koodinasi yang dipimpin oleh Ketua Satgas Covid-19 yaitu Bupati Jombang Mundjidah Wahab diruang Swagata Pendopo Jombang.

Dalam rapat tersebut konsen membahas antisipasi pencegahan naiknya kasus Covid-19 di Jombang. Salah satu antisipasi tersebut yaitu Pemkab Jombang akan kembali mengaktifkan Kampung Tangguh.

Untuk antisipasi ini, Pesantren tangguh, industri tangguh, pasar tangguh akan kami aktifkan kembali, Isoter dan perlunya pengawasan terhadap pasien isolasi mandiri," kata Mundjidah Wahab, usai rapat kordinasi dengan Forkopimda dan Tim Satgas Covid Kabupaten Jombang.

Selain itu, Bupati Jombang meminta untuk mengaktifkan barcode peduli lindungi dimanapun diwaktu memasuki ruang publik dan perkantoran, selain meningkatkan 3T (Tracing, Testing, Treatment), serta himbauan Protokol Kesehatan kepada masyarakat.

"Terkait dengan kegiatan acara apapun pelaksanaannya harus sesuai dengan prokes," imbuhnya.

Ia mengungkapkan bahwa dari hasil Rakor yang dilaksankan itu, selanjutnya nanti akan disusun Surat Edaran Bupati sebagaimana Instruksi dari Pemerintah Pusat. Tindakan tegas akan dilakukan demi mencegah penyebaran virus Corona varian Omicron.

"Pihaknya juga memastikan kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas akan tetap dilaksanakan seperti biasanya yaitu dengan kapasitas 50 persen." PTM tetap berjalan seperti biasa. Menjelang Ramadan, kegiatan akan dilakukan seperti tahun lalu sesuai perintah dari Pemerintah Pusat," bebernya.

Sementara, Kepala Dinas Kesehatan, drg Budi Nugroho menambahkan pihaknya telah menyiapkan 13 Rumah Sakit untuk mengatisipasi terjadinya kapasitas overload atau membludaknya pasien Covid-19 di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jombang.

"Ada 13 Rumah Sakit yang sudah dipersiapkan agar tidak terjadi overload. Secara teknis Pemkab Jombang juga sudah menyediakan 300 bed (tempat pasien) di 13 rumah sakit, yang nanti akan menjadi rujukan penanganan Covid-19 di Jombang," pungkasnya.