Ketum PBNU Gus Yahya Setujui Dua Usulan Walikota Surabaya Eri Cahyadi

Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf
Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf

Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya merespon usulan Walikota Surabaya Eri Cahyadi. Gus Yahya menyetujui keinginan Wali Kota Eri menjadikan Hoofdbestuur Nahdlatoel Oelama (HBNO), gedung PBNU pertama yang kini menjadi kantor PCNU Kota Surabaya.


"Saya menyetujui Kantor PCNU Kota Surabaya dijadikan museum supaya bisa terjamin perawatannya,” kata Gus Yahya di acara Napak Tilas Hoofdbestuur Nahdlatoel Oelama (HBNO), Kamis (17/2).

Selain Gus Yahya, acara ini dihadiri Sekjen PBNU KH Saifullah Yusuf, Bendahara Umum PBNU Mardani Maming, jajaran PBNU, dan Ketua PWNU se-Indonesia. Hadir juga Ketua PCNU Surabaya KH Ahmad Muhibbin Zuhri.

Meski HBNO akan dijadikan museum, Gus Yahya tetap meminta aktifitas spiritual keagamaan di gedung ini tetap diizinkan.

“Tetapi pada waktu-waktu tertentu tempat ini digunakan tempat bermujahadah sehingga energi spiritual gedung ini tetap bisa kita rasakan,” harapnya dikutip Kantor Berita RMOL Jatim.

Gus Yahya juga akan mempertimbangkan usulan Wali Kota Eri agar Kota Surabaya dipilih menjadi tuan rumah peringatan Hari Lahir (Harlah) 100 Tahun NU atau 1 abad NU, pada tahun depan.

"Usulan Pak Walikota Surabaya menjadikan Surabaya sebagai tuan rumah Harlah 1 Abad NU akan kami pertimbangkan," tegasnya.