Panik Karena Stok Langka, Warga Jember Rebutan Minyak Goreng

foto/rmoljatim
foto/rmoljatim

Minyak goreng di sejumlah wilayah di KabupatenJember kembali alami kelangkaan. Toh pun ada yang menjualnya jumlahnya terbatas dan  jauh atas harga HET pemerintah Rp. 14.000, yakni  antara Rp 20.000 - 22.000 per liter. 


Dengan demikian masyarakat Jember mulai panik.  Begitu ada  toko swalayan berjaringan di wilayah Kencong, dapat kiriman minyak goreng, warga  kemudian menyerbu berebut minyak goreng, di salah satu toko swalayan tersebut. 

Kejadian tersebut sempat terekam video dan viral di media sosial. Bahkan tampak dalam video terjadi kerumunan hingga pengunjung  hingga terjatuh.

"Kasus pembeli yang berebut, berebut minyak goreng, terjadi Rabu (16/2) kemarin," ujar Kapolsek Kencong, AKP Adri Santoso, dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Jumat (18/2).

Menurut dia, warga yang mengetahui ada minyak goreng datang, menunggu di depan toko swalayan berjaringan. Begitu tahu, barang sudah diletakkan di rak toko, warga langsung berlarian berebut minyak goreng. 

Namun hari ini,  sudah ditertibkan, pihak pengelola toko  swalayan, sudah mengatur antrean, termasuk per orang hanya dapat kemasan 2 liter.

"Kemarin salah pengaturan, sekarang tidak lagi dan stok sudah ada, namun dibatasi" katanya.

AKP Adri Santoso juga menghimbau masyarakat tidak termakan isu adanya kenaikan harga minyak goreng, sehingga melakukan aksi borong. Menurutnya, pemerintah sudah menjamin harganya 14 ribu rupiah per liter.

Pantauan Kantor Berita RMOLJatim,  di sejumlah toko swalayan berjaringan di Kecamatan Sumbersari, Kecamatan Pakusari dan Kecamatan Mayang, rak-rak tempat penyimpanan minyak goreng kosong. 

"Minyak goreng lagi kosong, belum ada kiriman," kata salah seorang petugas jaga toko berjaringan.