Pemerintah belum memberi sinyal perombakan kabinet usai masuknya Partai Amanat Nasional (PAN) bergabung ke koalisi Kabinet Indonesia Maju.
- Warga Antre Beli Sembako Murah hingga Pingsan, Ini Usul Al-Hasanah Foundation kepada Presiden Jokowi
- Rencana Jokowi Sematkan Pangkat Jenderal ke Prabowo, TB Hasanuddin: Dalam TNI Tak Ada Pangkat Kehormatan
- Apakah Prabowo Bakal Disetir Jokowi Jika Jadi Presiden?
Padahal, rumus dalam koalisi adalah setiap partai politik harus mendapatkan "jatah kue" dari kekuasaan itu sendiri. Namun yang terjadi, PAN seperti diberikan harapan palsu (PHP) oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Begitu kata pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia, Ujang Komarudin melansir pemberitaan Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (19/2).
"Kasihan PAN di-PHP-in terlalu lama," kata Ujang Komarudin.
Menurut Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) ini, sekalipun reshuffle kabinet Indonesia Maju adalah hak prerogatif Presiden Jokowi, namun secara politik hal itu 'menyakitkan' bagi PAN yang sudah menjadi bagian dari parpol koalisi.
"Memang reshuffle itu prerogatif presiden, jadi suka-suka presiden kapan akan lakukan atau tak lakukan reshuffle, tapi ini terlalu lama," tuturnya.
"PHP politik itu lebih bahaya dari PHP cinta," demikian Ujang Komarudin.
- Zulhas Instruksikan Kader PAN Berjuang Habis-Habisan Menangkan Khofifah Di Pilgub Jatim
- Zulhas Perintahkan Kader PAN Total Menangkan Khofifah di Pilgub Jatim 2024
- DPD PAN Madiun Dukung Zulhas Kembali Pimpin PAN