Pandemi Covid-19 Mulai Melandai, Pemkab Bondowoso Berharap Alokasi Anggaran Kembali Ideal

Kabag Umum dan Protokol Pemkab Bondowoso, Sudiyono/RMOLJatim
Kabag Umum dan Protokol Pemkab Bondowoso, Sudiyono/RMOLJatim

Rapat Kerja (Raker) Komisi I DPRD Bondowoso bersama Bagian Umum dan Protokol Pemkab membahas evaluasi anggaran 2021 dan progres anggaran untuk 2022.


Ketua Komisi I DPRD Bondowoso H Tohari mengaku bahwa serapan APBD 2021 untuk Bagian Umum menyentuh angka 95 persen terserap dari anggaran sebesar Rp 9 miliar.

Dengan situasi pandemi dan tidak banyak pergerakan pimpinan, Bupati, Wabup dan Sekda serta sangat sedikit pula berkunjung keluar kota dan kedatangan tamu dari luar.

"Artinya terserap semua dengan kondisi pandemi tersebut," ujarnya dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Selasa (15/3).

Untuk evaluasinya, realisasi anggaran 2021 disebutnya tidak ada masalah sesuai dengan aturan yang ada serta berdasar hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

"Mudah-mudahan tidak ada temuan dan tidak ada masalah," sambungnya.

Untuk pagu anggaran 2022, lanjut Tohari hampir sama dengan tahun 2021, yang mana secara keadaan 2022 berbeda karena situasi Covid-19 mulai melonggar.

Ia berharap tidak sampai Bagian Umum dan Protokol tidak bisa memfasilitasi kepentingan pimpinan dengan keterbatas anggaran.

"Perlu ada kordinasi anggaran dari pusat maupun provinsi untuk backup anggaran kegiatan pimpinan," tutupnya.

Sementara itu, Kabag Umum dan Protokol Pemkab Bondowoso Sudiyono mengatakan alokasi anggaran di Bagian Umum dan Protokol sebelum pandemi nominalnya sebesar Rp19 Miliar.

Namun setelah masuk pemberlakuan pandemi Covid-19 dalam dua tahun terakhir, anggaran untuk pihaknya terpangkas lebih dari 50 persen hingga tersedia hanya Rp 9 Miliar.

"Saat ini sudah ada kelonggaran Covid-19 namun anggaran belum ideal, tetap seperti tahun 2021," terangnya.

Dengan demikian, kata Sudiyono hal tersebut akan banyak mempengaruhi aktivitas kegiatan yang mana awal 2022 ini sudah mulai banyak agenda tatap muka serta kunjungan keluar daerah yang tentunya membutuhkan anggaran lebih.

Bukan tidak mungkin juga akan banyak pekerjaan pimpinan yang tidak maksimal, Sudiyono menyatakan pihaknya akan kembali mengevaluasi penyerapan yang sudah berjalan sepanjang awal tahun ini.

"Jika tetap tidak ada penambahan, kita harus kencangkan ikat pinggang (berhemat) saja," pungkasnya.