Yakin Imun Anda Cukup Hadapi Covid-19? Ini Penjelasan Dokter Vania Wijaya

Dokter Vania Wijaya membuka edukasi melalui bincang sehat pada aplikasi zoom/ist
Dokter Vania Wijaya membuka edukasi melalui bincang sehat pada aplikasi zoom/ist

Zat seperti Magnesium, Vitamin D dan Protein sangat berperan dalam terbentuknya Immunity atau kekekebalan pada tubuh manusia. 


Kekebalan tubuh atau kemampuan organisme multisel guna melawan mikroorganisme berbahaya, dalam hal ini virus Sars-Cov2. 

Sedangkan protein berperan dalam pembentukan hormon, enzim dan zat kekebalan tubuh (antibodi) seperti : leukosit, limfosit, imunoglobin dan lainnya.

"Karenanya, agar dapat dipahami, bahwa asupan protein yang kurang dapat beresiko 1.64 kali lebih tinggi dengan status imunitas yang kurang baik," tutur Dokter Vania Wijaya, Head Of Medical Checkup Siloam Hospitals Surabaya dalam keterangan resmi yang diterima Kantor Berita RMOLJatim saat membuka edukasinya, Kamis (17/3) lalu melalui bincang sehat pada aplikasi zoom. 

Sementara itu, Vania Wijaya mengingatkan akan pentingnya Vitamin D yang telah terbukti dalam menurunkan risiko infeksi saluran pernapasan pun efeknya dalam meningkatkan imunitas seluler dan adaptif  turut membuat vitamin D patut dipertimbangkan sebagai opsi potensial untuk mengobati dan mencegah COVID-19.

"Mengingat perannya ini, ada baiknya masyarakat harus cek rutin kadar vitamin D. Dengan mengetahui kadar vitamin D dalam darah dan menghindari kemungkinan intoksikasi," imbuh Vania. 

Dengan range normal 30-50 ng/ml  dan dikatakan Toxic apabila lebih besar dari 100 ng/ml. 

Diartikan Vitamin D Toxicity, akan ada penumpukan kalsium dalam darah (hypercalcemia) yang umumnya akan bergejala seperti : Mual dan muntah, Lemah dan letih lesu, sering buang air kecil, tentunya akan sangat mengganggu keseharian aktivitas.

Ia melanjutkan," Vitamin D bisa didapatkan dengan beberapa cara seperti : Berjemur (paparan sinar matahari), Konsumsi asupan makanan yang kaya Vitamin D serta Mengkonsumsi supplemen vitamin D. 

Untuk Covid- 19, ketahuilah tentang 'Titer Antibody Sars Cov-2' yaitu tentang : Mengetahui terbentuk tidaknya antibodi terhadap Sars Cov2 dalam darah, dengan konsultasi ke kami dan para pendonor plasma konvalesen hendaknya mencek hal ini. 

Serta disarankan cek titer antibody 1 bulan setelah vaksin atau pasca dinyatakan sembuh dari covid-19.