Forum Jurnalis Nahdliyin Transformasikan Ilmu Jurnalistik pada Mahasiswa UNIPRA

FJN usai memberikan materi jurnalistik di kampus Unipra Surabaya/ist
FJN usai memberikan materi jurnalistik di kampus Unipra Surabaya/ist

Forum Komunikasi (Forkom) Jurnalis Nahdliyin melakukan transformasi ilmu kepada mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas WR Supratman (UNIPRA) Surabaya.


Kegiatan pelatihan dasar jurnalistik yang diadakan Himpunan Mahasiswa Administrasi itu berlangsung pada 26-27 Maret 2022 di kampus UNIPRA, Surabaya.

Sebagai jurnalis kami mempunyai tanggungjawab moral untuk melakukan transformasi ilmu kepada para mahasiswa yang memiliki ketertarikan pada dunia jurnalistik," kata Muhammad Didi Rosadi, dalam keterangan resminya yang diterima Kantor Berita RMOLJatim, Minggu (27/3).

Didi yang salah satu jurnalis media cetak dan medial online di Jawa Timur ini mengungkapkan, kehadirannya sebagai pengisi materi merupakan bentuk tanggungjawab seorang jurnalis dalam melakukan transformasi ilmu dan pengalaman kepada para mahasiswa Unipra.

Pada kegiatan Diklatsar Jurnalistik tersebut, Forkom Jurnalis Nahdliyin mengampu materi tentang Perbedaan Media Konvensional dan Media Modern. Dalam kesempatan itu, Bahrul Marzuki anggota FJN menjelaskan teknis penulisan di media konvensional mau pun modern.

Kata dia, menguasai teknis penulisan itu penting, tapi lebih penting lagi tulisan kita itu menarik dan enak  dibaca. Karena itu harus belajar dan terus menulis agar kemampuan menulis semakin baik.

Disisi lain, Januar Adi Sagita, salah satu pemateri lain yang membeberkan dinamika perkembangan dunia media saat ini. Menurutnya, saat ini ancaman media konvensional, baik cetak mau pun siar bukan lah media modern seperti media online.

"Akan tetapi justru media sosial yang menjadi ancaman bersama bagi media konvensional dan modern," bebernya.

Namun, kalau jeli justru media sosial bisa dimanfaatkan oleh media konvensional maupun modern sebagai sarana sosialisasi atau promosi.

"Saat ini praktisi mau pun pengusaha media dituntut melakukan inovasi agar tetap eksis," ujar jurnalis media online Tribun Jatim tersebut.