Jalur Pantura Deandles Gresik Macet Parah, Imbas Ambruknya Jembatan Balun Lamongan

Kemacetan di Jalur Pantura Deandles Gresik/RMOLJatim
Kemacetan di Jalur Pantura Deandles Gresik/RMOLJatim

Imbas dari Jembatan Balun di Lamongan Jawa Timur yang ambruk sejak tiga haru lalu, Jalur Pantura Deandles di Gresik mengalami kemacetan parah. Bahkan, kendaraan hampir tidak bisa bergerak mulai dari wilyah Manyar hingga Panceng yang jarakan puluhan kilometer.


Kemacetan itu, terjadi lantaran hampir semua jenis kendaraan yang hendak menuju ke Lamongan dialihkan ke Jalur Pantura Deandles Gresik. Padahal jalur nasional ini, kerap mengalami kemacetan disaat kondisi normal. Karena di beberapa titik terdapat kawasan industri, sehingga mobilitas kendaraan roda besar sangat tinggi.

Suwaji (38) sopir truk bermuatan kayu dari Surabaya yang hendak menuju ke Tuban, sudah terjebak macet sejak malam hari. 

"Saya perjalanan dari Surabaya sejak malam mas, masuk ke tol Manyar sampai berada di Jalur Pantura Gresik ini kena macet parah. Mestinya subuh tadi, sudah sampai tujuan," ujarnya kepada Kantor Berita RMOLJatim, Kamis (31/3).

Menurutnya kemacetan parah yang terjadi, tidak hanya menghambat pekerjaannya tetapi juga menguras tenaga. Sebab, ia dihadapkan dengan kondisi yang campur aduk antara kesal, capai dan tanggung jawab terhadap barang yang dibawahnya.

"Terus terang saya hanya bisa pasrah mas dengan kondisi ini, meski muatan yang saya bawah tidak busuk atau rusak. Tapi capeknya ini mas, ditambah lagi kalau seperti ini kondisi jalannya, bisa tekor untuk ongkos," katanya.

Berdasarkan informasi yang terhimpun, jarak tempuh dari Kota Gresik menuju Sidayu yang mestinya ditempuh dalam waktu sekitar 1 jam. Kini, harus ditempuh dalam waktu kurang lebih 6 jam.

Sementara sejumlah petugas kepolisian tampak disiagakan disejumlah titik tertentu, untuk membantu mengurai kemacetan yang terjadi.