Peringati HUT Ke-108, Wali Kota Malang Berkomitmen Rampungkan Tugas Besar

Wali Kota Malang H Sutiaji Bersama Wakil Wali Kota Malang Sofyan Edi Jarwoko saat memotong tumpeng memperingati HUT ke-108 Kota Malang/Ist
Wali Kota Malang H Sutiaji Bersama Wakil Wali Kota Malang Sofyan Edi Jarwoko saat memotong tumpeng memperingati HUT ke-108 Kota Malang/Ist

Memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-108 Kota Malang yang jatuh pada Hari Jumat ini, 1 April 2022, Wali Kota Malang H Sutiaji berkomitmen rampungkan tugas besar yang belum terselesaikan akibat hantaman Pandemi Covid-19.


"Kami ucapkan terimakasih kepada masyarakat Kota Malang yang sudah mendukung seluruh kegiatan di Kota Malang bisa berjalan dengan baik, dan kondusifitas Kota Malang berjalan dengan baik,” kata H Sutiaji dikutip Kantor Berita RMOL Jatim, Jumat (1/4).

H Sutiaji mengatakan, peringatan HUT ke-108 Kota Malang sengaja mengusung tema "Kolaborasi, Akselerasi dan Bangkit Bersama".

“Tujuannya untuk merefleksikan semangat kebangkitan dalam bingkai keselarasan langkah mewujudkan visi dan misi pembangunan Kota Malang bermartabat,” tandasnya.

Selain itu, H Sutiaji menyampaikan beberapa pesan untuk mewujudkan komitmen dalam penuntasan permasalahan yang terjadi di Kota Malang.

Seperti kesadaran masyarakat akan kesehatan, peningkatan ekonomi, basic ekonomi kreatif, lalu membranding Kota Malang menjadi jujukan dari wisatawan daerah, regional, nasional maupun mancanegara, serta penguatan ekonomi secara makro.

"Itu yang menjadi tugas besar yang harus segera dirampungkan di tahun 2022, lalu dilanjutkan di 2023 kedepan. Pasalnya Pandemi Covid-19 menghantam semua sektor,” tandas pria yang khas mengenakan kacamata itu.

Dia berharap di sisa masa jabatan dirinya bersama Wakil Wali Kota Malang pada tahun 2023 nanti, segala persoalan bisa segera teratasi demi kepentingan kenyamanan dan kesejahteraan masyarakat Kota Malang.

Sementara itu, berbagai keberhasilan juga ditorehkan dalam kepemimpinan Wali Kota Malang H Sutaji dan Wakil Wali Kota Malang H Sofyan Edi Jarwoko. Contohnya mulai dari penguatan infrastruktur, kesehatan hingga yang paling menjadi fokus utama adalah mengatasi persoalan macet, banjir dan jalan rusak.

Terbaru, mengenai keberhasilan dalam mewujudkan program infrastruktur dalam mengurai kemacetan adalah pembangunan jembatan penghubung Tunggulwulung dan Tlogomas (Tunggulmas), yang kini sudah mulai dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Kini tinggal wilayah sisi utara Malang bisa diteruskan oleh Kabupaten Malang.

"Dalam mewujudkan program infrastruktur tersebut Kota Batu, Kabupaten Malang dan kita duduk bersama. Sehingga kolaborasi semua terjaga dengan baik. Dan yang paling penting bermanfaat bagi masyarakat luas," ujarnya.

Selain itu, pembangunan jalan di kawasan Danau Jonge, harapannya juga bisa segera diteruskan oleh Kabupaten Malang, agar masyarakat bisa segera merasakan manfaatnya.

"Kita galakan kerjasama antar daerah, maka kita ambil kolaborasi dan akselerasi," jelasnya.

Selanjutnya, pengurangan persoalan banjir ,  meski diprediksi oleh H. Sutiaji bisa dituntaskan secara total pada 2027 mendatang. Namun saat ini sudah dimaksimalkan, sehingga persoalan banjir di Kota Malang setidaknya berkurang.

"Mengenai persoalan banjir, kita juga telah memaksimalkan. Seperti penyudetan di sisi barat Kota Malang, tepatnya di kawasan Raya Langsep sudah hampir 70 persen teratasi. Selain itu, penyelesaikan banjir di kawasan Soekarno-Hatta (Suhat) dan sekitarnya," tuturnya.

Tak hanya itu, H. Sutiaji juga mengatakan, beberapa program untuk mengurangi banjir mendapat lampu kuning dari Kementerian PUPR untuk bisa segera dikerjakan dengan proses jacking dan drainase yang rencananya dianggarkan Rp 132 miliar.

"Seandainya jacking sudah bisa difungsikan, Jalan Suhat yang drainase bisa kita laksanakan. Tinggal di Timur, sehingga PR 2027 siapapun nanti, kan sudah kami rencanakan pembangunan jangan panjang, tinggal meneruskan itu," imbuhnya.

Ia juga merasa optimisme kebangkitan Kota Malang semakin terlihat, dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat. Meski angka pengangguran terbuka Kota Malang di peringkat 3, setelah Sidoarjo dan Surabaya.

"Kami terus memberikan solusi dengan memacu pertumbuhan ekonomi di Kota Malang. Awal pandemi Covid-19 dimana Kota Malang sempat terkontraksi di angka -2,26 persen, di tahun 2021 ini melesat ke angka 4,21 persen melampaui angka pertumbuhan ekonomi Jawa Timur, yaitu 3,57 persen," paparnya.

Bahkan, H Sutiaji menegaskan bahwa tumpuan pembangunan Kota Malang berfokus pada digitalisasi ekonomi kreatif. Bagaimana di tahun 2020 sempat terkontraksi hingga -8,85 persen, di tahun 2021 telah tumbuh pada prosentase 4,96 persen.

"Spirit dalam menguatkan ekonomi kreatif sudah berdampak luas di Kota Malang. Melalui pengembangan 17 sub sektor yang dimiliki Kota Malang, mampu menyediakan kurang lebih 12.823 lapangan usaha," pungkasnya.[adv]