Bagi-bagi BLT Imbas Kenaikan Migor agar Terlihat Pro Rakyat, Padahal Pro Oligarki 

Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo/Net
Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo/Net

Kebijakan Presiden Joko Widodo membagikan Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada 20,5 juta masyarakat akibat kenaikan harga minyak goreng tidak menyelesaikannya persoalan.


Sebab, hingga kini mafia minyak goreng masih bebas berkeliaran tanpa "tersentuh" oleh pemerintah dan penegak hukum. 

Apalagi, BLT tersebut bersumber dari APBN, yang juga merupakan uang rakyat.

Demikian disampaikan Deputi Balitbang DPP Partai Demokrat, Syahrial Nasution dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (2/4).

"BLT tersebut bersumber dari APBN, uang yang juga berasal dari rakyat. Sementara mafia minyak goreng hingga detik ini tak jelas wujudnya," kata Syahrial.

Atas dasar itu, Syahrial menyebut kebijakan Jokowi hanya kamuflase untuk mengelabui masyarakat Indonesia. Jokowi seolah-olah ingin berpihak pada rakyat kecil, tapi yang terjadi justru sebaliknya.

"Kebijakan yang seolah-olah memihak rakyat, tapi sesungguhnya pro oligarki," pungkasnya.