Terima Ketua AKD Jatim, Anwar Sadad Janji Kawal Aspirasi Kepala Desa

Wakil Ketua DPRD Jatim Anwar Sadad saat menerima ketua Asosiasi Kepala Desa (AKD) Jatim Munawar di ruang kerjanya/RMOLJatim
Wakil Ketua DPRD Jatim Anwar Sadad saat menerima ketua Asosiasi Kepala Desa (AKD) Jatim Munawar di ruang kerjanya/RMOLJatim

Para kepala desa di Jawa Timur meminta agar dilibatkan dalam proses pembangunan di Jawa Timur. Hal itu sangat penting, karena dilibatkannya kepala desa bisa membuat pembangunan di Jatim bisa berjalan lebih optimal.


Hal itu dikatakan oleh ketua Asosiasi Kepala Desa (AKD) Jawa Timur, Munawar saat menemui Wakil Ketua DPRD Jawa Timur Anwar Sadad di Gedung DPRD Jatim pada Jumat (8/4).

 "Tujuan kami datang tujuannya memperjuangkan masalah desa. Biar ada pemerataan pembangunan yang ada di Provinsi Jawa Timur," katanya dikutip Kantor Berita RMOL Jatim.

Dia mengatakan, salah satu keinginan kepala desa adalah agar Pemprov Jawa Timur memberikan anggaran pemberdayaan bagi masyarakat desa. Salah satunya adalah memberikan 10 persen  dari APBD Jawa Timur dapat dialokasikan kepada desa.

“Salah satunya adalah dana 10 persen APBD Jawa Timur ditransfer ke desa, biar seluruh desa merasakan. Ini salah satu tujuan kami,” tambahnya.

Munawar menyebut aspirasi ini bukan berarti pihaknya kecewa atau tidak puas pada pemerintah. Namun, aspirasi semacam itu disuarakan agar pembangunan dapat merata termasuk dirasakan oleh seluruh desa di Jawa Timur.

"Kami berharap ke depan kami dilibatkan dalam pembangunan di Jawa Timur," jelas Kepala Desa Rosep, Kecamatan Blega Kabupaten Bangkalan ini.

Menanggapi aspirasi tersebut, Anwar Sadad menyatakan siap mengawal. Gus Sadad, sapaan akrab politisi Partai Gerindra itu menyadari pentingnya peran kepala desa sebagai elemen penting di tingkat desa.

"Harapannya, beliau datang kesini untuk menjadikan kepala desa sebagai bagian dari elemen penting pembangunan di Jawa Timur," ujar Gus Sadad yang merupakan Ketua Partai Gerindra Jatim tersebut.

"Bukan hanya menjadi bagian penting. Tapi, juga dilibatkan dalam proses pembangunan diberi alokasi yang memadai. Sehingga, bisa berdaya," sambung Gus Sadad.

Gus Sadad mengungkapkan, selama ini Pemprov Jatim sebetulnya sudah memiliki berbagai program yang diantaranya menyasar pemberdayaan masyarakat desa. Misalnya, program Jatim Berdaya maupun program Jatim Puspa.

Hanya saja, ternyata banyak dari kepala desa mengaku belum memahami program tersebut. "Saya kira ini juga terletak pada pola komunikasi," jelas Gus Sadad.

Aspirasi semacam ini disebut Gus Sadad penting. Sebab, menjadi upaya semakin menguatkan bahwa pembangunan memang memerlukan keterlibatan penuh berbagai elemen. Mulai dari para kepala daerah, legislator bahkan hingga para kepala desa dan masyarakat.

Sementara itu, terkait aspirasi alokasi 10 persen dari APBD Jatim agar mengalir ke desa, disebut Gus Sadad bakal dikaji.

Sebab, hal ini juga harus dilakukan kajian mendalam. Politisi asal Pasuruan itu berjanji, hasil dari kajian nantinya bakal menjadi bahan diskusi selanjutnya.