Realisasi Kinerja Diskominfo Jatim Tahun 2021 Mencapai 90 Persen Lebih

Penyampaian LKPJ Pemprov Jatim 2021/ist
Penyampaian LKPJ Pemprov Jatim 2021/ist

 Selama tahun 2021, indikator kinerja Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Jawa Timur telah mencapai sekitar 90 persen lebih. Sejumlah capaian kinerja tersebut, bahkan disebutkan ada yang sudah melebihi target yang ditetapkan.


Hal ini sebagaimana dikatakan Kepala Diskominfo Provinsi Jawa Timur Hudiyono saat mengikuti rapat kerja bersama panitia Khusus (Pansus) Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) Gubernur Jawa Timur Tahun Anggara  2021, Selasa (12/4/2022).

"Terdapat 10 indikator program di Diskominfo Jatim dengan 9 indikator telah mencapai target. Bahkan 3 indikator telah melebihi target capaian, yakni persentase indikator program tercapai, persentase realisasi anggaran, dan persentase aplikasi persandian," kata Hudiyono.

Dalam rapat kinerja itu, Hudiyono juga memaparkan capaian realisasi anggaran Diskominfo Jatim pada tahun 2021. Mulai dari anggaran murni 2021 sekitar Rp72,594 miliar yang kemudian mengalami perubahan Rp70,988 miliar karena ada pengurangan. Serta, adanya Perubahan APBD 2021 terakhir Rp64,708 miliar dengan realisasi Rp62,636 miliar.

"Jadi ada sisa anggaran sekitar Rp2 miliar itu dikarenakan sebagian besar berasal dari pagu anggaran pegawai yang pensiun. Sehingga itu tidak bisa kita alihkan dan terjadilah sisa anggaran ini," jelas Hudiyono.

Hudiyono kembali menyebutkan, bahwa total realisasi anggaran Diskominfo Jatim tahun 2021 mencapai sekitar Rp62 miliar atau sekitar 96,80 persen. Itu terdiri atas program penunjang kerja urusan pemerintah daerah yang terserap 95 persen. Lalu, program pengelolaan informasi publik 97 persen serta program aplikasi informatika 96 persen.

"Kemudian program penyelenggaraan data statistik sektoral terserap 95,60 dan program penyelenggaraan persandian sudah terserap 98,41," tambah Hudiyono.

Menurut dia, capaian indikator program Diskominfo Jatim sebagian besar realisasinya telah mencapai target. Sementara itu, pada tahun 2021 ada satu program yang memang diakuinya belum mencapai target realisasi.

"Sementara itu ada satu program yang tidak tercapai, yakni indek profesionalisme ASN dengan target 85 dan realisasi baru 71," tutupnya. (KN01)